Teknologi

Tiongkok Puji DeepSeek: Rahasia Guncang Silicon Valley Terungkap!

Masyarakat Tiongkok baru-baru ini memberikan sorotan besar terhadap kesuksesan DeepSeek, sebuah startup teknologi yang baru didirikan, setelah model kecerdasan buatan (AI) terbaru mereka berhasil mencuri perhatian di Silicon Valley dan Wall Street. Kesuksesan ini menjadi topik hangat di media sosial Tiongkok, di mana lebih dari selusin hashtag terkait performa teknologinya muncul di Weibo, dengan ratusan juta tampilan. Banyak yang menyebut bahwa “DeepSeek membuat Meta panik” dan “DeepSeek membalikkan saham AS dalam semalam,” menandakan dampak signifikan dari inovasi ini.

Pendiri DeepSeek, Liang Wenfeng, dianggap sebagai visioner yang kemungkinan dapat membawa Tiongkok menuju panggung inovasi tingkat global. Liang, yang memiliki latar belakang teknik informasi dan elektronik, mendirikan perusahaan ini pada tahun 2023 setelah berkarir sebagai insinyur dan pengusaha. Model terbaru mereka, DeepSeek R1, diluncurkan pada tanggal 20 Januari dan dipercayai telah menyamai kemampuan sejumlah pesaing besar AS seperti GPT-4 dari OpenAI dan Gemini dari Google, tetapi dengan biaya pembuatan yang jauh lebih rendah, yaitu kurang dari US$6 juta.

Kepopuleran DeepSeek tidak hanya terbatas di Tiongkok. Investor teknologi terkemuka, Marc Andreessen, menilai pencapaian ini sebagai “momen Sputnik” dalam balapan teknologi, menandakan perlunya gerakan yang lebih cepat dalam menghadapi persaingan global. Komentar ini menyoroti ketegangan yang meningkat antara AS dan Tiongkok dalam sektor teknologi, terutama dalam pengembangan kecerdasan buatan, yang saat ini menjadi arena perebutan kekuasaan utama.

Hal menarik lainnya adalah bahwa model AI dari DeepSeek bersifat open source, yang memungkinkan perusahaan lain untuk menguji dan mengembangkan teknologi ini lebih lanjut. Pendekatan ini memberi kelebihan kompetitif karena lebih banyak kolaborasi dan inovasi berbasis AI dapat berlangsung, tidak hanya di Tiongkok tetapi juga secara global. Namun, beberapa analis mengingatkan bahwa lebih banyak data dan studi independen diperlukan untuk memverifikasi klaim yang dibuat oleh DeepSeek, terutama terkait batasan kebebasan berbicara di Tiongkok yang mungkin mempengaruhi hasil keluaran asisten AI mereka.

Di tengah pujian yang diterima, Liang juga menjadi sorotan karena menekankan pentingnya inovasi mandiri di Tiongkok. Dalam kesempatan wawancara, ia menyatakan bahwa “celah yang sebenarnya ada antara orisinalitas dan imitasi” dan menyoroti pentingnya kepercayaan diri dalam berinovasi, yang sering kali terlihat lebih jelas di kalangan generasi muda. Dia berkomitmen untuk merekrut talenta domestik dan mengatakan bahwa karyawan DeepSeek terdiri dari lulusan universitas terkemuka di Tiongkok, menunjukkan keinginan untuk menciptakan ekosistem yang mendorong penelitian yang inovatif.

Keberhasilan DeepSeek juga terjadi bersamaan dengan peninjauan kebijakan pemerintah Tiongkok terhadap industri teknologi, di mana pihak berwenang berusaha untuk menyeimbangkan antara pengawasan dan dukungan terhadap inovasi. Dalam wawancara terpisah, Liang menyatakan bahwa kesulitan yang muncul akibat pembatasan ekspor teknologi AS tidak akan menghalangi potensi Tiongkok untuk bersaing secara global. “Kami hanya perlu lebih banyak contoh konkret dan proses,” ungkapnya.

Dukungan yang diperoleh dari masyarakat Tiongkok menunjukkan bahwa banyak yang percaya kesuksesan DeepSeek adalah langkah maju yang signifikan untuk negara dalam arena teknologi internasional. Sebagai contoh, salah satu komentar di media sosial menekankan bahwa “tidak peduli sekuat apa penjaga lama, mereka bisa dibalikkan dalam semalam,” menggambarkan semangat optimisme yang tumbuh di kalangan generasi muda dan inovator di Tiongkok.

Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, DeepSeek tidak hanya mengubah aturan permainan dalam industri kecerdasan buatan, tetapi juga berkontribusi pada penciptaan citra baru bagi Tiongkok sebagai pemain utama dalam inovasi teknologi global. Masyarakat dan pengamat kini menantikan langkah berikutnya dari perusahaan yang diharapkan dapat terus membuat terobosan dalam teknologi AI.

Dimas Harsono adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button