
Titiek Puspa, salah satu ikon musik Indonesia, meninggal dunia pada Kamis sore, 10 April 2025, sekitar pukul 16.25 WIB. Kabar duka ini disampaikan oleh manajer dan anak perempuannya, Petty Tunjungsari. Mendiang yang berusia 87 tahun ini sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit setelah pingsan saat menjalani syuting di sebuah stasiun televisi pada 26 Maret 2025. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya pendarahan di otak sebelah kiri. Meskipun kondisi sempat membaik, akhirnya Tuhan memiliki rencana lain untuk Titiek Puspa.
Kepergian Titiek Puspa menyentuh hati banyak orang, termasuk keluarga dan para penggemarnya di seluruh Indonesia. Musisi tanah air seperti Inul Daratista mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam akibat wafatnya sang legenda. Meninggal pada malam Jumat atau hari Jumat ternyata memiliki makna khusus, terutama dalam pandangan beberapa umat beragama.
Dalam tradisi Islam, meninggal di malam Jumat atau hari Jumat dianggap istimewa. Berdasarkan keterangan dari NU Online, ada keyakinan bahwa seseorang yang meninggal pada waktu tersebut akan mendapatkan keutamaan, serta diyakini sebagai pertanda seseorang meninggal dalam keadaan husnul khatimah. Ini senada dengan salah satu hadits Nabi Muhammad yang diriwayatkan oleh Imam Al-Tirmidzi, yang menyatakan, “Tidaklah seorang Muslim mati di hari atau malam Jumat, kecuali Allah menjaganya dari fitnah kubur.”
Selain itu, ada riwayat lain yang menyebutkan bahwa orang yang meninggal di hari Jumat memperoleh pahala syahid dan dijauhkan dari siksa kubur. Namun, akan tetapi, pandangan ini tidak selalu diterima secara universal. Dalam pandangan Muhammadiyah, hadits tentang keutamaan wafat pada hari Jumat dinilai kurang kuat dan disebutkan memiliki dasar yang lemah. Kritik terhadap isi hadits tersebut berfokus pada pandangan bahwa cukup tidak adil jika siksa kubur ditentukan berdasarkan hari wafat, tetapi lebih tergantung pada amal ibadah seseorang selama hidup.
Titiek Puspa sendiri dikenal sebagai sosok yang banyak berjasa di dunia seni, menyentuhkan hati banyak orang dengan kebaikan dan karya-karyanya. Inul Daratista, salah satu artis yang terinspirasi oleh Titiek, mengenang banyak kebaikan dan nasihat dari mendiang. “Memori dan kenangan indah dari Eyang untukku sangat banyak sekali. Tak akan pernah lupa semua kebaikan dan jasamu,” ungkap Inul.
Melly Goeslaw juga mengungkapkan bagaimana Titiek Puspa menginspirasinya untuk berani menciptakan lagu meski tidak memiliki kemampuan bermain alat musik. Penghormatan juga datang dari Raffi Ahmad, Deddy Corbuzier, dan banyak musisi lainnya yang menganggap mendiang sebagai legenda selamanya.
Titiek Puspa memulai kariernya di panggung kontes Bintang Radio di Semarang dan terus berkarya selama enam dekade. Rangkaian lagu hitsnya seperti “Di Sudut Peta,” “Apanya Dong,” dan “Jatuh Cinta” akan selalu dikenang. Selain itu, sejumlah penghargaan prestisius pun diraihnya selama berkarier, termasuk juara Bintang Radio Hiburan Jawa Tengah pada tahun 1954 dan penghargaan BaSF Award pada tahun 1994.
Akhir cerita Titiek Puspa menjadi babak yang memilukan, tetapi keistimewaan meninggal pada malam Jumat membawa harapan bagi keluarga dan penggemar bahwa beliau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Masyarakat merasakan kehilangan yang mendalam, tetapi juga mengingat semua kenangan manis dan karya luar biasa yang telah ditinggalkannya.