Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto tengah merancang wacana untuk membentuk satuan khusus tamtama dan bintara yang akan bertugas mengoperasikan pesawat nirawak atau drone. Rencana ini berangkat dari kebutuhan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan operasional TNI Angkatan Darat (AD) dalam menghadapi tantangan modern di bidang pertahanan. Meskipun demikian, pihak TNI AD mengemukakan bahwa saat ini mereka sudah memiliki personel yang memenuhi kualifikasi untuk mengoperasikan teknologi canggih tersebut.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, menjelaskan, "Yang ada sekarang di Angkatan Darat itu adalah personel-personel yang memiliki kualifikasi untuk mengoperasionalkan drone. Sebetulnya, secara khusus itu (tamtama atau bintara drone), mungkin tidak (ada)." Pernyataan ini menegaskan bahwa meskipun belum ada satuan khusus, TNI AD sudah memiliki prajurit yang telah dilatih untuk menjalankan fungsi operasi drone.
Dalam rangka meningkatkan kualitas keterampilan dan keahlian para personel tersebut, TNI AD tengah melaksanakan program pelatihan berkesinambungan. Wahyu menuturkan, "Tapi pada personel yang ada sekarang itu ditingkatkan kemampuannya, ditingkatkan keahliannya, ditingkatkan kapasitasnya sebagai operator drone itu sudah berjalan." Proses pelatihan ini sudah dimulai dan diharapkan dapat menghasilkan prajurit yang lebih siap dalam mengoperasikan teknologi drone.
Penggunaan drone dalam operasi TNI AD sudah menjadi bagian integral dari pelatihan lapangan. Wahyu menambahkan, "TNI Angkatan Darat di lapangan berkaitan dengan isu pertahanan dan keamanan pun juga telah menggunakan teknologi itu." Hal ini menunjukkan bahwa TNI AD tidak hanya memanfaatkan drone dalam konteks militer, tetapi juga untuk membantu masyarakat dalam berbagai aspek, termasuk dalam kegiatan kemanusiaan.
Dalam konteks yang lebih luas, berikut adalah beberapa poin penting terkait rancangan pembentukan satuan drone di TNI AD:
Kualifikasi Prajurit: TNI AD telah memiliki prajurit yang kompeten dalam mengoperasikan drone meskipun tidak ada satuan khusus untuk itu saat ini.
Pelatihan Berkesinambungan: TNI AD sedang melaksanakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan personel dalam mengoperasikan drone, menyangkut keahlian teknis dan taktis.
Integrasi Teknologi: Drone sudah digunakan dalam berbagai operasi, termasuk untuk menunjang kegiatan pengamanan dan isu kemanusiaan.
Peran Strategis: Pembentukan satuan drone diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi operasi TNI AD di lapangan.
- Respons terhadap Tantangan Modern: Langkah ini merupakan respons terhadap perkembangan teknologi dalam dunia militer dan kebutuhan akan cara baru dalam penyelesaian konflik.
Dengan adanya rencana ini, diharapkan TNI AD dapat lebih siap dalam menghadapi tantangan yang ada di era modern, terutama dalam hal pengawasan, intelijen, dan operasi militer lainnya. Hal ini juga menandakan bahwa TNI AD berkomitmen untuk terus beradaptasi dan meningkatkan kapabilitasnya, tidak hanya dalam konteks peperangan, tetapi juga dalam membantu masyarakat dan menjaga keamanan nasional. Pembentukan satuan drone ini menjadi titik awal yang penting dalam meningkatkan profesionalisme dan efektivitas prajurit TNI AD di masa depan.