
Sebuah bus pariwisata mengalami kecelakaan tragis di Provinsi Prachinburi, Thailand, pada Rabu (26/2/2025), mengakibatkan 19 penumpang tewas dan 23 lainnya mengalami luka-luka. Kecelakaan ini mengejutkan masyarakat Thailand, terutama karena bus yang terlibat membawa rombongan peserta dari sebuah bank sampah di Distrik Phon Charoen, Bueng Kan, yang hendak melakukan studi banding ke Provinsi Rayong.
Kepolisian setempat menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi akibat rem bus mengalami kerusakan (blong), yang menyebabkan pengemudi kehilangan kendali. “Jalannya menurun dan rem blong. Pengemudi hilang kendali sebelum terguling,” ungkap pejabat kepolisian setempat, Sophon Phramanee. Bus tersebut meluncur tanpa kendali, meloncati pembatas jalan dan akhirnya terguling ke dalam selokan.
Data dari pihak kepolisian menyebutkan bahwa bus tersebut mengangkut 49 orang, termasuk dua kru, yang semuanya adalah warga Thailand. Video yang tersebar di media sosial menunjukkan proses evakuasi korban oleh petugas penyelamat dan tim medis yang datang ke lokasi kecelakaan. Dalam video tersebut, terlihat kesigapan petugas dalam menangani para korban yang terjepit di dalam bus.
Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga para korban. Ia juga mengonfirmasi bahwa penyelidikan resmi tengah dilakukan untuk menentukan penyebab kecelakaan dan mencari tahu apakah terdapat pelanggaran dalam penggunaan kendaraan yang mengakibatkan insiden tragis ini. “Jika ditemukan pelanggaran penggunaan kendaraan yang tidak memenuhi standar atau pengemudian yang ugal-ugalan, maka akan diambil tindakan tegas,” tambahnya melalui akun media sosial X.
Kecelakaan bus ini bukanlah yang pertama kali terjadi di Thailand. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2023, Thailand berada di peringkat kesembilan dari 175 negara terkait angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas. Ini menunjukkan tingginya tingkat risiko kecelakaan di negara tersebut, di mana banyak pengemudi dan perusahaan transportasi mungkin tidak sepenuhnya mematuhi standar keselamatan yang berlaku.
Sebagai informasi tambahan, dalam beberapa tahun terakhir juga terdapat insiden lain yang melibatkan bus. Pada tahun 2024, sebuah bus yang mengangkut siswa terbakar akibat kebocoran tabung gas, menewaskan 23 orang, termasuk 16 siswa. Insiden-insiden ini menggambarkan perlunya penegakan lebih ketat atas standar keselamatan dan keselamatan lalu lintas di Thailand.
Agar kejadian serupa tidak terulang, pihak berwenang diharapkan dapat meningkatkan pengawasan terhadap kendaraan umum dan memastikan bahwa semua bus penumpang harus memenuhi standar keselamatan sebelum digunakan. Pengemudinya juga harus mendapatkan pelatihan yang memadai untuk menangani situasi darurat, agar mampu mengurangi risiko fatalitas akibat kecelakaan di masa mendatang. Upaya ini diharapkan dapat menekan angka kecelakaan bus dan melindungi keselamatan penumpang yang menggunakan layanan transportasi ini.
Dengan kelalaian yang terjadi di sektor transportasi, penting bagi semua pihak untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan berkendara yang aman dan terjamin. Kejadian tragis ini menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat akan pentingnya keselamatan dalam berkendara dan keberadaan regulasi yang ketat bagi perusahaan transportasi.