
Jumlah korban tewas akibat runtuhnya atap klub malam ikonik di Republik Dominika meningkat drastis menjadi 184 orang, sebagaimana diumumkan pada Rabu malam, 9 April 2025. Insiden tragis ini terjadi pada Selasa, 8 April 2025, sekitar pukul 12:34 dini hari, saat konser penyanyi merengue terkenal, Rubby Pérez, berlangsung di klub malam Jet Set.
Dari laporan yang diterima, direktur Pusat Operasi Darurat, Juan Manuel Méndez, mengungkapkan bahwa tim penyelamat masih terus melakukan pencarian korban dan penyintas di lokasi reruntuhan. Sayangnya, tidak ada individu yang ditemukan selamat sejak Selasa sore. “Kami tidak akan meninggalkan siapa pun. Pekerjaan kami akan terus berlanjut,” kata Méndez dalam konferensi pers yang diadakan di lokasi kejadian.
Sementara itu, suasana di luar lembaga forensik Republik Dominika sangat menegangkan. Ratusan orang menunggu kabar mengenai kerabat mereka yang hilang. Beberapa di antaranya mengeluhkan bau yang tidak sedap sambil memohon agar petugas memberikan informasi lebih lanjut mengenai orang-orang tercinta mereka. Salah satu keluarga yang tengah berduka, seorang wanita menyatakan, “Kami tidak bisa menunggu sampai malam! Kami akan menjadi gila!” Menurutnya, keterlambatan informasi semakin menambah rasa cemas yang mereka alami.
Pejabat dari Institut Patologi Forensik Nasional menginformasikan bahwa hingga Rabu sore, telah banyak jenazah yang berhasil diidentifikasi, meskipun masih banyak yang belum terhitung. Di antara korban yang terelehan adalah mantan pemain Major League Baseball (MLB) Octavio Dotel. Dotel, yang ditarik dari reruntuhan oleh tim penyelamat, meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.
Presiden Republik Dominika, Luis Abinader, menyatakan rasa dukacita yang mendalam atas tragedi ini melalui media sosial, menyebutkan bahwa pihaknya terus memantau situasi dan memberikan bantuan yang diperlukan untuk proses penyelamatan. “Doa kami menyertai keluarga yang terdampak,” ungkap Abinader.
Berdasarkan informasi resmi dari Kementerian Dalam Negeri dan Kepolisian Republik Dominika, seorang korban tewas, Octavio Dotel, merupakan bagian dari pelaku olahraga yang sangat dihormati. Dotel yang pernah bermain untuk 13 tim MLB, termasuk New York Mets, mendapat penghormatan dari tim tersebut yang menyatakan, “Kami berduka atas meninggalnya Octavio Dotel. Pikiran kami bersama semua orang yang terkena dampak tragedi di Republik Dominika.”
Data terbaru menunjukkan lebih dari 200 orang juga mengalami cedera akibat insiden tersebut. Dalam upaya penanganan, pihak berwenang telah menyerahkan sedikitnya 28 jenazah kepada keluarga, namun proses identifikasi masih berlangsung. Dalam statistik yang dipublikasikan oleh pihak terkait, mereka menyatakan sedang bekerja keras untuk menghitung jumlah hingga saat ini.
Pemerintah juga mendapat kritik dari masyarakat yang merasa bahwa informasi yang diberikan kurang cepat dan membingungkan. “Pihak berwenang menjual mimpi palsu kepada kami!” teriak seorang pria bernama José Sánchez, yang masih mencari dua anggota keluarganya. Suasana hati di sekitar lokasi kejadian juga penuh dengan ketidakpastian orang-orang yang menanti kabar dari petugas terkait orang-orang yang mereka cintai.
Runtuhnya atap klub malam ini menyoroti pentingnya pengawasan dan keselamatan konstruksi bangunan publik. Sejumlah pihak mulai meminta agar dilakukan evaluasi mendalam terhadap struktur bangunan serupa untuk mencegah tragedi serupa terulang. Insiden ini juga menjadi pengingat bahwa keselamatan dalam situasi keramaian sangat krusial, dan tindakan pencegahan harus selalu diutamakan demi melindungi nyawa masyarakat.
Dengan insiden ini, Republik Dominika berhadapan dengan tantangan berat untuk memberikan dukungan kepada para korban dan keluarga yang berduka. Kejadian ini menjadi peringatan bagi banyak negara lainnya untuk lebih mengutamakan aspek keselamatan di tempat-tempat yang ramai dikunjungi masyarakat.