Miliarder dan CEO Tesla, Elon Musk, baru-baru ini mengungkapkan bahwa dia tidak memiliki niat untuk mengakuisisi TikTok. Pernyataan ini muncul sebagai respon terhadap harapan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang menginginkan Musk untuk mengambil alih platform media sosial tersebut. Dalam wawancara yang digelar di WELT Economic Summit, Musk menegaskan bahwa minatnya tidak ada pada platform yang tengah menjadi sorotan tersebut.
Tindakan Trump yang menginginkan Musk sebagai calon pembeli TikTok muncul setelah penundaan regulasi yang mengharuskan ByteDance, perusahaan induk TikTok, untuk melepaskan kepemilikan mereka atas platform tersebut atau berisiko menghadapi pemblokiran di AS. Dalam konteks ini, Musk menyatakan bahwa dia tidak memiliki rencana konkret apabila dia memiliki TikTok. Ia menambahkan, "Saya mungkin akan menganalisis algoritmanya untuk memastikan apakah itu memberikan manfaat."
Musk, yang sebelumnya dikenal sebagai individu yang jarang tertarik pada akuisisi, mengungkapkan ketidaktahuannya tentang TikTok. "Saya tidak menggunakan TikTok dan tidak mengenalnya dengan baik. Akuisisi Twitter adalah sebuah pengecualian bagi saya," tuturnya. Klanjutan dari pernyataan tersebut menegaskan bahwa dia lebih suka membangun perusahaan dari awal ketimbang mengambil alih yang sudah ada.
Sebelumnya, Trump menandatangani perintah eksekutif yang bertujuan untuk membentuk dana investasi khusus yang dirancang untuk mengakuisisi TikTok. Dalam hal ini, Trump berharap Musk atau Chairman Oracle, Larry Ellison, dapat berkontribusi. Namun, keinginan ini tampaknya tidak direspons positif oleh Musk, yang menegaskan bahwa tidak ada tawaran resmi yang diajukan untuk pembelian TikTok.
Situasi ini menyoroti kontroversi yang melibatkan kebijakan media sosial dan hubungan usaha di AS, terutama berkaitan dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah terhadap aplikasi asal China. TikTok sendiri telah menghadapi berbagai tantangan di pasar AS, termasuk larangan dan pembatasan yang diberlakukan di awal tahun 2025. Meski mendapat tekanan, Trump mengambil langkah baru dengan menandatangani perintah eksekutif yang akan menunda penerapan larangan tersebut selama 75 hari setelah kembali menjabat sebagai presiden.
Daftar poin penting dalam konteks ini meliputi:
- Keinginan Trump: Presiden AS berharap Elon Musk atau Larry Ellison akan mengakuisisi TikTok.
- Penolakan Musk: Elon Musk secara tegas menyatakan ketidakminatannya untuk membeli TikTok.
- Regulasi TikTok: Penundaan regulasi yang mengharuskan ByteDance menjual TikTok mengindikasikan pemerintah masih mencari solusi.
- Perintah Eksekutif: Trump menandatangani perintah untuk mendirikan dana investasi demi akuisisi TikTok.
- Ketidakjelasan Mekanisme: Meskipun telah ada perintah eksekutif, mekanisme akuisisi TikTok masih belum jelas.
Musk juga menambahkan bahwa ketidakpeduliannya terhadap TikTok adalah bagian dari pendekatannya dalam dunia bisnis, yang biasanya lebih memilih untuk menciptakan peluang daripada mengakuisisi yang sudah ada. Meskipun hubungan antara Musk dan Trump memang sangat dekat, keputusan ini menunjukkan bahwa dalam dunia teknologi dan investasi, ketertarikan pribadi dan visi bisnis sering kali berperan lebih besar daripada permintaan politik. Oleh karena itu, meskipun Trump berharap ada langkah konkret untuk akuisisi TikTok, situasi kini menunjukkan bahwa tantangan besar masih menghantui aplikasi populer ini di pasar Amerika.