![Trump Murka: Sedotan Kertas Gagal, Kembalikan Plastik!](https://podme.id/wp-content/uploads/2025/02/Trump-Murka-Sedotan-Kertas-Gagal-Kembalikan-Plastik.jpg)
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menjadi sorotan setelah mengumumkan rencananya untuk menandatangani perintah eksekutif yang membatalkan penggunaan sedotan kertas di gedung-gedung pemerintah. Melalui akun media sosialnya, Truth Social, Trump menegaskan bahwa ia akan "kembali ke plastik" dalam mengatasi kebutuhan minum dengan sedotan. Langkah ini merupakan reaksi terhadap rencana mantan Presiden Joe Biden yang akan menghapus produk plastik sekali pakai, termasuk sedotan, pada tahun 2027.
Trump mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap sedotan kertas yang menurutnya tidak efektif. Dalam salah satu unggahannya, ia menyebut sedotan kertas sebagai "dorongan konyol Biden yang tidak berfungsi". Pernyataan tersebut mencerminkan keyakinan Trump akan kepraktisan sedotan plastik yang selama ini menjadi bahan perdebatan di berbagai kalangan. Ia menekankan, “Apakah ada yang pernah mencoba sedotan kertas itu? Mereka tidak berfungsi dengan baik,” saat sebuah kampanye pada tahun 2020.
Sikap Trump yang pro-plastik bukanlah hal yang baru. Pada tahun 2019, kampanye Trump bahkan menjual sedotan plastik merah yang dapat digunakan kembali dengan merek namanya. Dalam deskripsi produk tersebut, kampanye tersebut menyatakan, “Sedotan kertas liberal tidak berfungsi. Dukunglah PRESIDEN TRUMP dan belilah sedotan daur ulang Anda hari ini.” Inisiatif ini juga berhasil mengumpulkan hampir USD 500.000. Trump seolah menantang argumentasi para pendukung lingkungan dengan menyebutkan bahwa sedotan kertas dibungkus dengan plastik dan mempertanyakan logika di balik langkah tersebut.
Sejak Juli 2024, pemerintahan Biden telah meluncurkan strategi untuk menghilangkan plastik sekali pakai, dengan tujuan menghapus produk tersebut dari layanan pemerintah pada tahun 2027 dan secara keseluruhan pada tahun 2035. Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) memimpin inisiatif ini dengan mendorong penggunaan bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan. Beberapa negara bagian, termasuk California dan New York, bahkan telah memberlakukan larangan terhadap penggunaan sedotan plastik, menjadikan kebijakan ini sebagai bagian dari upaya lebih luas untuk mengurangi limbah plastik.
Tindakan Trump ini tidak hanya bersifat politik, tetapi juga mencerminkan pandangan yang lebih luas tentang isu lingkungan dan polarisasi yang telah terjadi di Amerika Serikat. Sementara sebagian orang mendukung pembatasan plastik untuk menjaga lingkungan, yang lain melihatnya sebagai serangan terhadap kenyamanan dan kebiasaan konsumsi. Dalam konteks ini, banyak yang mempertanyakan dampak keputusan Trump terhadap upaya pengurangan plastik dan kesadaran masyarakat akan isu lingkungan.
Berikut adalah beberapa poin penting dari pernyataan Trump dan konteks kebijakan plastik di AS:
Rencana Eksekutif: Trump berencana untuk menandatangani perintah eksekutif pekan ini yang membatalkan penggunaan sedotan kertas di gedung pemerintah.
Kritik terhadap Sedotan Kertas: Trump menegaskan bahwa sedotan kertas tidak berfungsi dan lebih baik kembali menggunakan sedotan plastik.
Sikap Pro-Plastik: Ini bukan pertama kalinya Trump mengungkapkan dukungan terhadap plastik; pada tahun 2019, ia meluncurkan sedotan plastik bermerek.
Kebijakan Pemerintahan Biden: Pemerintahan Biden berencana menghapus produk plastik sekali pakai dari operasi federal, mencerminkan upaya yang lebih luas untuk keberlanjutan lingkungan.
- Reaksi Publik: Tindakan Trump memicu berbagai reaksi, baik dari pendukung kebijakan lingkungan maupun kelompok yang menentang pembatasan penggunaan plastik.
Melihat kebangkitan kontroversi sedotan kertas ini, tampaknya isu penggunaan plastik dan solusi alternatifnya akan terus mengemuka dalam diskusi publik. Dengan pernyataan Trump, dialog tentang keberlanjutan dan solusi praktis untuk masalah lingkungan semakin menarik untuk diperhatikan. Ke depan, bagaimana kebijakan ini akan diimplementasikan dan diterima oleh masyarakat akan menjadi tantangan tersendiri bagi kedua belah pihak dalam spektrum politik AS.