Dunia

Trump: Pertukaran Sandera Hama-Israel, Tanpa Saya Semua Mati!

Presiden Amerika Serikat Donald Trump baru-baru ini melontarkan kritik tajam terhadap penanganan konflik di Timur Tengah oleh pemerintahan Joe Biden, terutama dalam konteks kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera di Gaza. Dalam pernyataan yang disampaikan pada wartawan di Gedung Putih, Trump menegaskan bahwa Biden tidak mampu menyelesaikan kesepakatan lebih cepat, dan mengklaim bahwa masa kepemimpinannya adalah faktor utama dalam pemulangan sandera.

“Sepanjang saya di sini, para sandera mulai kembali,” ungkap Trump dengan tegas. Ia menambahkan, “Jika saya tidak di sini, mereka tidak akan pernah kembali… Mereka semua akan mati.” Pernyataan tersebut menunjukkan keyakinan Trump bahwa kepemimpinannya memiliki dampak besar dalam menjaga keselamatan sandera yang ditahan oleh kelompok Hamas.

Kritik Trump tidak hanya berhenti pada isu sandera. Ia juga menyalahkan kelemahan pemerintahan Biden atas serangan mendadak Hamas terhadap Israel yang terjadi pada 7 Oktober 2023, yang menyebabkan hampir 1.200 orang tewas. Dalam pandangannya, insiden tersebut seharusnya tidak terjadi, dan menegaskan bahwa pemerintahannya sebelumnya memiliki strategi yang lebih efektif. “Tujuh Oktober seharusnya tidak pernah terjadi. Semua ini menjadi bencana karena kelemahan yang ada,” ujarnya dalam sebuah kesempatan.

Kesepakatan gencatan senjata yang kini tengah diterapkan terdiri dari tiga fase dan mulai berlaku sejak 19 Januari. Kesepakatan ini bertujuan untuk menghentikan konflik berkepanjangan antara Israel dan Hamas, serta mencakup mekanisme untuk pertukaran tahanan. Rencana ini diharapkan dapat mencapai gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel dari wilayah Gaza. Namun, Presiden Biden mengklaim bahwa ketentuan dalam kesepakatan berlandaskan pada proposal yang ia ajukan enam bulan sebelumnya, saat ditanya tentang siapa yang berhak mendapatkan pujian atas kesepakatan tersebut dengan nada sinis.

Dalam konteks lebih luas, serangan yang dilancarkan oleh Israel ke Gaza setelah insiden 7 Oktober telah menyebabkan kerugian besar, dengan laporan mengindikasikan bahwa hampir 47.000 warga Palestina telah tewas. Kondisi di Gaza sangat memprihatinkan, dengan setengah dari infrastruktur perumahan rusak atau hancur, dan hampir dua juta warga terpaksa mengungsi akibat kelangkaan makanan dan air bersih.

Trump juga mengindikasikan bahwa ia sedang mempertimbangkan untuk melakukan kunjungan ke Timur Tengah dalam waktu dekat, meskipun belum ada kepastian mengenai realisasi rencana tersebut. Langkah ini mungkin dipandang sebagai bagian dari strateginya untuk tetap relevan dalam diskusi politik global dan memperkuat posisi Amerika Serikat di tengah konflik yang berkepanjangan tersebut.

Dalam perjalanan konflik ini, kritik dan harapan untuk gencatan senjata terus menjadi fokus utama. Para pengamat internasional mengamati bagaimana pendekatan politik dan diplomasi yang berbeda dari kedua presiden AS ini akan mempengaruhi stabilitas di kawasan Timur Tengah. Sementara itu, kebutuhan mendesak untuk mengatasi kemanusiaan di Gaza menjadi tantangan yang tidak dapat diabaikan oleh para pemimpin dunia.

Guntur Wibowo

Guntur Wibowo adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.
Back to top button