Trump Rilis 80.000 Halaman Dokumen Pembunuhan JFK: Apa Isi-nya?

Arsip Nasional Amerika Serikat (AS) telah merilis sekitar 80.000 halaman dokumen terkait pembunuhan mantan Presiden John F. Kennedy (JFK) pada tahun 1963. Rilis dokumen yang dilakukan pada Selasa malam, 18 Maret 2025, ini menyusul instruksi resmi dari Presiden Donald Trump yang meminta pengungkapan penuh atas berkas-berkas yang sebelumnya dinyatakan rahasia. Langkah ini menggambarkan komitmen Trump untuk memenuhi janji yang disampaikannya saat kampanye pemilihan presiden.

Dokumen yang sekarang tersedia untuk publik telah diunggah ke situs web yang dikelola oleh Arsip Nasional. Dalam pernyataannya, Kantor Direktur Intelijen Nasional mengonfirmasi bahwa rilis ini mencakup berkas-berkas yang dipublikasikan tanpa pengeditan. "Rilis ini terdiri dari sekitar 80.000 halaman file yang sebelumnya dirahasiakan," demikian bunyi pernyataan resmi yang dirilis pada Rabu, 19 Maret 2025.

Keputusan ini berakar pada Undang-undang yang disahkan pada tahun 1992, yang memerintahkan agar semua berkas yang berkaitan dengan pembunuhan JFK dirilis paling lambat pada 26 Oktober 2017. Meskipun begitu, setiap presiden memiliki hak untuk mencegah rilis jika dianggap dapat mengancam keamanan nasional, termasuk dalam hal operasi intelijen dan hubungan luar negeri.

Sebelum Trump, baik selama masa jabatannya yang pertama dari 2016 hingga 2022 maupun pada masa kepemimpinan Joe Biden, penundaan rilis dokumen-dokumen ini telah terjadi. Menanggapi rilis terbaru tersebut, Trump mengungkapkan, "Mereka telah menunggu puluhan tahun. Saya sampaikan saat kampanye, saya akan merilisnya dan saya orang yang menepati janji."

Meskipun dokumen yang baru dirilis mengundang perhatian publik, para pengamat menyatakan bahwa tidak ada fakta-fakta baru yang signifikan terkait pembunuhan JFK yang mungkin terungkap dari dokumen tersebut. Hal ini dikarenakan banyak informasi mengenai kasus ini telah diungkap melalui berbagai saluran dalam beberapa dekade terakhir.

Namun, di balik rilis besar ini, ada sejumlah catatan menarik. Biro Penyelidikan Federal (FBI) baru-baru ini menemukan sekitar 2.400 catatan baru yang belum pernah diungkap. Penemuan ini terjadi ketika para agen FBI menyisir 14.000 halaman dokumen dalam pencarian setelah Trump memberikan instruksi rilis. Catatan ini mungkin mengandung informasi yang lebih rinci mengenai proses penyelidikan JFK yang selama ini menjadi misteri di kalangan publik.

Berikut adalah beberapa poin penting terkait rilis dokumen ini:

  1. Volume Dokumen: Sekitar 80.000 halaman dokumen terkait pembunuhan JFK dirilis ke publik, tanpa pengeditan.
  2. Instruksi Presiden: Donald Trump memberikan instruksi resmi untuk mengungkapkan semua berkas terkait, menekankan pentingnya isu ini bagi publik.
  3. Undang-undang Tahun 1992: Rilis ini merupakan bagian dari ketentuan hukum yang ada untuk mengakses informasi publik terkait pembunuhan JFK.
  4. Pengawasan Keamanan: Beberapa dokumen masih disegel karena masalah keamanan nasional dan alasan lain yang dianggap sensitif.
  5. Sumber Informasi Baru: Penemuan oleh FBI tentang 2.400 catatan baru berpotensi menawarkan wawasan baru ke dalam penyelidikan yang berlangsung selama lebih dari 60 tahun.

Kendati ada harapan bahwa informasi baru akan terungkap, banyak yang skeptis bahwa dokumen ini akan mengubah pandangan umum mengenai pembunuhan JFK, yang telah lama menjadi bagian dari diskusi dan spekulasi publik. Penulis dan peneliti akan terus menggali dokumen ini, menantikan informasi berharga yang mungkin dapat menjelaskan lebih lanjut peristiwa bersejarah tersebut, terutama terkait proses penyelidikan yang telah lama menjadi misteri.

Berita Terkait

Back to top button