Dunia

Trump Sebut Tabrakan Pesawat dan Helikopter di AS Sebagai Tragedi

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengungkapkan rasa duka yang mendalam akibat tragedi tabrakan antara pesawat penumpang PSA Airlines dan helikopter Angkatan Darat di atas Sungai Potomac, Washington, pada Rabu malam, 29 Januari 2025. Kecelakaan ini terjadi saat pesawat jet regional yang mengangkut 64 orang mendekati Bandara Nasional Reagan Washington dan bertabrakan dengan helikopter Sikorsky H-60 yang membawa tiga orang.

Trump menjelaskan situasi tersebut sebagai malam yang “gelap dan menyiksa,” menyebutnya sebagai tragedi yang mengerikan yang telah merenggut nyawa seketika. “Setiap jiwa yang berharga telah diambil dari kita secara tiba-tiba,” katanya kepada media, merujuk pada dampak emosional dari kecelakaan tersebut.

Di antara korban kecelakaan itu, terdapat dua remaja pemain skateboard yang dikenal sebagai Jinna Han dan Spencer Lane. Keduanya merupakan bagian dari Klub Skating Boston dan berada di dalam jet dengan ibu mereka serta dua pelatih saat insiden terjadi. Data dari CBS News menyebutkan bahwa tidak ada yang selamat dari kejadian ini, dengan Trump menegaskan bahwa fokus kini beralih ke misi pemulihan.

Dalam konferensi pers tersebut, Trump mengungkapkan rasa belasungkawanya untuk seluruh keluarga yang kehilangan orang terkasih dalam tragedi ini. Ia juga menyoroti seorang korban asal Rusia yang merupakan atlet seluncur indah, menggambarkan orang tersebut sebagai talenta yang berbakat yang kini telah tiada. “Atas nama kepala negara, saya pribadi, dan 340 juta warga Amerika, hati kami hancur bersama Anda dan doa kami menyertai Anda sekarang dan di hari-hari mendatang,” ungkap Trump dalam pernyataannya.

Tabrakan ini menjadi sorotan besar di mata publik, tidak hanya karena jumlah korban yang tinggi, tetapi juga karena munculnya pertanyaan mengenai keselamatan udara di Amerika Serikat. Kecelakaan tragis seperti ini dapat menimbulkan dampak yang luas terhadap kebijakan keselamatan penerbangan negara tersebut.

Beberapa poin penting yang perlu dicatat mengenai tragisnya insiden ini adalah:

  1. Jumlah Korban: 67 orang tewas, terdiri dari 64 penumpang pesawat dan 3 orang di helikopter.
  2. Profil Korban: Terdapat korban yang merupakan pemain skateboard remaja dan seorang atlet seluncur indah asal Rusia.
  3. Penyelidikan: Otoritas terkait kini mulai melakukan penyelidikan untuk menentukan penyebab pasti dari kecelakaan tersebut.
  4. Reaksi Publik: Banyak warganet dan masyarakat yang menyampaikan rasa duka serta solidaritas terhadap keluarga korban melalui berbagai platform media sosial.
  5. Kewaspadaan Keselamatan: Kecelakaan tersebut memicu perhatian lebih besar terhadap prosedur keselamatan penerbangan, baik di jalur sipil maupun militer.

Tabrakan pesawat dan helikopter ini menambah daftar panjang insiden tragis yang pernah terjadi dalam sejarah penerbangan. Insiden ini menggambarkan perlunya perhatian berkelanjutan pada keselamatan transportasi udara dan pelatihan bagi staf serta awak pesawat. Setelah peristiwa menyedihkan ini, banyak pihak berharap ke depan dapat mengurangi risiko tragedi serupa di masa mendatang dengan evaluasi dan revisi kebijakan yang lebih ketat dalam pengawasan keselamatan penerbangan.

Guntur Wibowo adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button