Dunia

Trump: Tak Tertarik Deportasi Pangeran Harry, Tantang Masalah Lain

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dalam sebuah wawancara eksklusif dengan New York Post pada Jumat (7/2), mengungkapkan pandangannya mengenai potensi deportasi Pangeran Harry. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak berminat untuk mendeportasi Duke of Sussex tersebut, yang dikenal karena meninggalkan Inggris bersama istrinya, Meghan Markle, pada tahun 2020 dan kini tinggal di Montecito, California. Pernyataan ini muncul di tengah kontroversi yang melibatkan Pangeran Harry terkait masalah imigrasi dan pengakuannya tentang penggunaan narkoba ilegal di masa lalu, yang terungkap dalam memoirnya yang berjudul "Spare."

“Keputusan saya adalah tidak mendeportasinya. Saya akan membiarkannya sendiri. Dia sudah cukup menghadapi masalah dengan istrinya,” ujar Trump, yang menyebut Markle sebagai sosok yang “sangat buruk.” Pernyataan ini mencerminkan hubungan yang tegang antara Trump dan pasangan kerajaan tersebut, yang sebelumnya juga mendapatkan kritikan dari Markle yang menganggap Trump sebagai figur yang "misoginis" dan "memecah belah" menjelang pemilihan umum 2016.

Masalah imigrasi Pangeran Harry diperparah oleh gugatan hukum yang diajukan oleh lembaga pemikir konservatif, Heritage Foundation, yang meminta catatan imigrasi Harry dirilis oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri. Gugatan ini dihadapkan pada dugaan bahwa Harry mungkin telah memberikan informasi yang tidak akurat mengenai penggunaan narkoba dalam formulir imigrasinya. Nile Gardiner, seorang anggota Heritage Foundation, menegaskan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam hal ini, serta menyatakan bahwa tidak seorang pun harus berada di atas hukum.

Daftar masalah yang dihadapi Pangeran Harry dan Meghan Markle semakin panjang, meliputi:

  1. Pengakuan penggunaan narkoba: Dalam memoirnya, Harry mengakui pernah menggunakan narkoba ilegal yang mengundang perhatian pemerintah dan publik.
  2. Gugatan hukum: Heritage Foundation mendesak untuk memperoleh catatan imigrasi Harry terkait pengakuannya.
  3. Kritik terhadap Trump: Meghan Markle telah melontarkan kritik terhadap Trump sebelumnya, yang semakin memperburuk hubungan mereka.
  4. Perdebatan publik: Perdebatan tentang hak imigrasi dan keadilan hukum menjadi sorotan ketika Pangeran Harry menjadi pusat perhatian.

Trump juga menyampaikan bahwa pemerintahan Biden telah memberikan perlindungan bagi Harry. Ia menilai bahwa tindakan tersebut mencerminkan kedekatan pemerintah dengan Harry, berbeda dengan sikap yang ia tunjukkan yang bersifat tegas. “Saya tidak akan melindunginya. Dia mengkhianati Ratu. Itu tidak bisa dimaafkan,” imbuh Trump, mengungkapkan kedekatannya dengan Pangeran William, yang setelah itu ia sebut sebagai “pemuda yang hebat.”

Sebelum menjadi presiden, Trump sempat menjalin pertemanan dengan keluarga kerajaan Inggris. Selama kunjungan kenegaraannya ke Inggris pada tahun 2019, ia turut bertemu dengan Pangeran William namun tidak dengan Meghan Markle, yang saat itu sedang merawat bayi mereka, Archie. Terlebih lagi, Trump pernah mengatakan kepada Piers Morgan bahwa Harry “dicambuk seperti tidak ada orang yang pernah dilihatnya,” yang menunjukkan pandangannya yang menilai hubungan Harry dan Meghan dengan publik dan media.

Pernyataan Trump mengenai Pangeran Harry tidak hanya menunjukkan posisi politiknya yang tegas, tetapi juga menciptakan dinamika baru dalam hubungan politik dan sosial antara Inggris dan Amerika Serikat. Dalam konteks yang lebih luas, pernyataan ini menjadi bagian dari perdebatan mengenai imigrasi dan bagaimana tokoh publik diperlakukan dalam ranah hukum, meski berada dalam posisi yang tidak biasa seperti Pangeran Harry dan Meghan Markle. Dengan berbagai isu yang mereka hadapi, masa depan Pangeran Harry di AS dan hubungannya dengan keluarga kerajaan Inggris akan terus menjadi perhatian besar di mata publik.

Guntur Wibowo adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button