Sains

Trump Umumkan Investasi Infrastruktur AI Bersama SoftBank dan ChatGPT

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini mengumumkan inisiatif investasi infrastruktur kecerdasan buatan (AI) yang signifikan, bekerja sama dengan beberapa raksasa teknologi yaitu SoftBank Group Corp., OpenAI LLC, dan Oracle Corp. Dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Putih pada Rabu (22/1/2025), Trump menekankan pentingnya langkah ini untuk mempercepat pengembangan teknologi AI dan memperkuat posisi AS sebagai pemimpin global dalam bidang tersebut.

Proyek kolaboratif ini dipimpin oleh tokoh-tokoh industri terkemuka seperti Masayoshi Son dari SoftBank, Sam Altman dari OpenAI, dan Larry Ellison dari Oracle. Rencana ini mencakup alokasi dana sebesar US$100 miliar sebagai investasi awal, dengan target jangka panjang yang meningkat hingga US$500 miliar. Pendanaan tersebut akan difokuskan untuk pembangunan pusat data dan kampus teknologi yang diharapkan bisa meningkatkan kapasitas dan daya saing teknologi AI di AS.

Dalam pernyataannya, Trump menjelaskan, “Kami memulai dengan investasi besar yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara ini.” Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah untuk memanfaatkan teknologi AI dalam berbagai sektor, termasuk kesehatan dan industri lainnya yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Larry Ellison juga menekankan potensi luar biasa dari AI, yang diyakini dapat memberikan manfaat signifikan bagi setiap warga Amerika.

Proyek yang dinamakan “Stargate” ini mendapatkan respon positif dari pasar keuangan. Dalam perdagangan yang terjadi pada hari Selasa, indeks S&P 500 melesat hampir 1%, dan saham Oracle mengalami lonjakan sebesar 7%. Tidak hanya itu, ETF yang berkaitan dengan perusahaan penyedia solusi AI juga mencapai level tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Langkah ini menunjukkan ambisi Trump dalam memastikan dominasi AS dalam teknologi AI di masa depan.

Untuk mempercepat realisasi proyek ini, Trump berencana menggunakan langkah-langkah darurat dan perintah eksekutif. Ini termasuk mempermudah akses terhadap energi yang diperlukan untuk mendukung pengoperasian pusat data. Meskipun demikian, sebagian kalangan mengungkapkan skeptisisme mengenai seberapa besar dampak dari inisiatif ini dibandingkan dengan rencana yang sudah ada sebelumnya. Beberapa meragukan sumber pendanaan yang akan digunakan oleh SoftBank, yang diketahui memiliki cadangan kas sebesar 3,8 triliun yen (sekitar US$25 miliar) pada akhir September.

Sementara itu, Sam Altman dari OpenAI telah bekerja keras untuk membentuk koalisi global guna mendukung pengembangan kapasitas chip, energi, dan pusat data yang lebih efisien. SoftBank, yang sebelumnya telah berinvestasi dalam penggalangan dana OpenAI, disebut-sebut sebagai mitra strategis dengan akses ke modal besar. Hal ini semakin memperkuat kolaborasi antara raksasa teknologi yang berperan penting dalam perkembangan AI.

Tidak hanya SoftBank dan OpenAI, tetapi juga perusahaan-perusahaan penyedia infrastruktur cloud seperti Microsoft dan Amazon berlomba-lomba untuk membangun pusat data baru. Tahun ini saja, Oracle telah mengalokasikan lebih dari US$14 miliar untuk belanja modal, dengan fokus pada proyek-proyek yang mendukung infrastruktur AI. Dalam konteks ini, dukungan finansial dan investasi dari berbagai pihak diharapkan akan mempercepat inovasi dan pengembangan teknologi AI di AS.

Inisiatif ini menjadi langkah strategis bagi pemerintah AS di tengah persaingan global yang semakin ketat dalam bidang kecerdasan buatan. Kebijakan yang diambil oleh Trump untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan teknologi diharapkan dapat memperkuat ekosistem inovasi di negara tersebut. Dengan partisipasi aktif dari berbagai pemain industri, inisiatif ini diharapkan mampu memberikan dampak yang signifikan bagi perkembangan teknologi AI di masa mendatang.

Maya Putri

Maya Putri adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button