Tump: Lindungi Ukraina jika AS Raih Mineral Tanah Jarang!

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan bahwa Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, akan mengunjungi Gedung Putih pada Jumat, 28 Februari, untuk menandatangani perjanjian yang memberikan akses bagi AS ke mineral tanah jarang di Ukraina. “Kami akan menandatangani suatu kesepakatan, yang sangat besar. Itu mengenai mineral tanah jarang dan lain-lainnya,” ujar Trump yang dikutip dari Anadolu. Kesepakatan tersebut dikatakan sebagai bentuk dukungan untuk Ukraina, yang saat ini menghadapi tantangan besar dalam aspek keamanan.

Menurut Trump, mineral tanah jarang Ukraina akan menjadi salah satu sokongan bagi negara tersebut yang tengah berjuang untuk mendapatkan dukungan militer dan ekonomi dari AS. “Ini benar-benar akan membawa kita ke negara itu. Kita akan bekerja di sana. Jadi, sangat bagus. Bisa dibilang ini adalah jalan keluar,” tambahnya. Namun, Trump tidak memberikan rincian konkret mengenai bentuk jaminan keamanan yang akan diberikan kepada Ukraina setelah perjanjian tersebut.

Ukraina memiliki cadangan besar mineral tanah jarang yang dapat mencapai nilai triliunan dolar. Laporan Forum Ekonomi Dunia tahun 2024 menunjukkan bahwa Ukraina memiliki sekitar 5% dari total sumber daya mineral dunia. Di antara mineral yang penting, terdapat litium, gas neon kelas semikonduktor, berilium, uranium, zirkonium, apatit, bijih besi, dan mangan. Ini menempatkan Ukraina dalam posisi strategis, terutama bagi negara-negara yang bergantung pada pasokan mineral untuk teknologi modern.

Dalam negosiasi antara Washington dan Kyiv, ada dua poin krusial yang dibicarakan, yaitu jaminan keamanan untuk Ukraina dan apakah hak mineral akan ditukar dengan bantuan militer atau pembayaran dari pemerintahan Biden kepada Kyiv. Trump menyatakan, “Saya tak akan memberi jaminan yang berlebihan. Kami akan meminta Eropa untuk melakukannya,” menunjukkan keterlibatan Eropa dalam upaya dukungan terhadap Ukraina.

Sementara itu, Trump tetap skeptis mengenai kemungkinan masuknya Ukraina ke dalam aliansi NATO. Dia menekankan, “Di NATO, itu tidak akan terjadi,” seiring dengan komitmennya untuk mencoba mengembalikan sebanyak mungkin wilayah yang diduduki Rusia ke Ukraina. Ditegaskannya, “Mereka berjuang keras dan lama di wilayah itu, dan Anda dan saya akan membahasnya.”

Menghadapi kritik tentang pandangannya terhadap Zelensky, Trump ragu apakah ia pernah menyebutnya sebagai diktator. “Apakah saya mengatakan itu? Saya tidak percaya saya mengatakan itu,” tanyanya kembali kepada wartawan. Dalam konteks tersebut, Trump juga berbicara mengenai keyakinannya terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin, terkait dengan kesepakatan yang sedang dinegosiasikan untuk mengakhiri perang di Ukraina, sekaligus mengingatkan pentingnya verifikasi dalam setiap perjanjian.

Seiring dengan situasi yang terus berkembang di Ukraina, perhatian kini tertuju pada bagaimana kesepakatan mineral ini akan berpengaruh terhadap hubungan internasional, khususnya antara AS, Ukraina, dan Rusia. Sumber daya mineral tanah jarang bukan hanya merupakan aset ekonomi, namun juga menunjukkan kekuatan strategis yang bisa memengaruhi peta politik global. Jika kesepakatan ini berjalan lancar, AS diperkirakan akan memperkuat posisinya di Eropa Timur, sekaligus menambah beban bagi Rusia dalam upayanya untuk mempertahankan pengaruhnya di kawasan tersebut.

Dalam konteks lebih luas, perjanjian ini mencerminkan pentingnya mineral tanah jarang dalam geopolitik modern, di mana penguasaan sumber daya alam seringkali menjadi indikator kekuatan dan kestabilan regional. Hal ini menyoroti bahwa di tengah pertempuran yang berlangsung, Ukraina tidak hanya berjuang untuk mempertahankan wilayahnya, tetapi juga untuk memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah demi masa depannya.

Exit mobile version