
Turki dilaporkan akan mengirim 60 drone tempur canggih Bayraktar TB3 ke Indonesia sebagai bagian dari kerja sama pertahanan antara kedua negara. Kesepakatan ini diumumkan setelah adanya penandatanganan perjanjian antara CEO Baykar, Haluk Bayraktar, dan pendiri Republikorp, Norman Joesoef, pada tanggal 12 Februari 2025, di Istana Bogor, Jawa Barat. Pengiriman drone ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas pertahanan Indonesia.
Menurut informasi yang diperoleh dari sumber pejabat di Turki, selain 60 unit drone Bayraktar TB3, sembilan unit drone Bayraktar Akinci juga dijadwalkan untuk dikirim ke Indonesia. Bayraktar TB3 merupakan pengembangan dari model sebelumnya, TB2, yang telah terjual ke berbagai negara dan terbukti efektif di medan perang.
Kelebihan utama dari Bayraktar TB3 adalah kemampuan desain sayapnya yang dapat dilipat. Fitur ini memungkinkan drone untuk lepas landas dan mendarat di landasan pacu yang terbatas, termasuk di atas kapal perang. Dengan demikian, kemampuan mobilitas dan fleksibilitas dalam berbagai misi menjadi salah satu nilai jual utama dari drone ini. Di sisi lain, drone Akinci menawarkan keunggulan dalam daya tahan tinggi, kemampuan terbang di ketinggian, dan kemampuan untuk mengangkut berbagai jenis muatan, baik untuk keperluan militer maupun kemanusiaan.
Kerja sama ini tidak hanya terbatas pada pemasokan drone, tetapi juga mencakup produksi drone militer secara bersama antara Indonesia dan Turki. Kesepakatan ini merupakan bagian dari belasan perjanjian kerja sama lainnya yang ditandatangani saat kunjungan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, ke Indonesia. Dalam pernyataannya, Erdogan menegaskan komitmen kedua negara untuk memperkuat hubungan di berbagai sektor, terutama di bidang perdagangan dan pertahanan.
Selain pengiriman drone, kedua pemimpin negara juga membahas peningkatan nilai perdagangan bilateral yang ditargetkan mencapai 10 miliar dolar AS. Menurut Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan Indonesia, pertemuan dengan Erdogan berlangsung intensif dan produktif, dengan fokus untuk memperkuat kemitraan yang saling menguntungkan.
Dalam konteks ini, drone-drone yang dikirimkan ke Indonesia diharapkan dapat mendukung berbagai misi, termasuk misi kemanusiaan seperti pencarian dan penyelamatan, serta menjalankan tugas dalam situasi darurat seperti gempa bumi dan kebakaran. Baykar, sebagai produsen drone, telah mendapatkan reputasi yang semakin kuat di pasar internasional berkat inovasi dan teknologi canggih yang diusung dalam produk-produknya.
Partner strategis Indonesia di Turki menandai langkah signifikan dalam pengembangan teknologi pertahanan Indonesia. Pengiriman drone ini diharapkan tidak hanya akan meningkatkan kapabilitas militer, tetapi juga mempererat hubungan diplomatik antara kedua negara yang telah terjalin lama, bahkan sejak era Kekaisaran Ottoman.
Dengan ini, kerja sama Indonesia dan Turki dalam bidang pertahanan semakin solid, dan langkah ini menunjukkan arahan pemerintah Indonesia untuk membangun kekuatan militer yang lebih modern dan efisien. Diharapkan kerja sama ini akan menciptakan sinergi yang baik dalam bidang teknologi dan industri pertahanan, membawa kedua negara menuju era baru yang lebih stabil dan aman di kawasan.