Jakarta – Jalan Tol Trans Jawa (JTTJ) merupakan jalur yang vital bagi pemudik di Indonesia, menawarkan akses yang lebih cepat dan efisien antara berbagai daerah di Pulau Jawa. Meski telah beroperasi sepanjang 1.056,38 kilometer, jaringan tol ini belum sepenuhnya terhubung. Saat ini, ada sekitar 176,40 kilometer ruas yang masih dalam tahap konstruksi, terutama di bagian paling timur yang menghubungkan Probolinggo dan Banyuwangi.
Menurut data dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum, pengembangan Jalan Tol Trans Jawa dimulai sejak tahun 1975 dan hingga kini telah mengoperasikan sekitar 20 ruas. Ruas tol yang telah selesai beroperasi meliputi jalur-jalur penting seperti Tangerang-Merak, Jakarta-Cikampek, dan Surabaya-Gempol. Namun, pengoperasian penuh jalan tol ini sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan memberikan kemudahan transportasi bagi masyarakat.
Adapun ruas Tol Probolinggo-Banyuwangi digarap oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB). Dalam rangka menyelesaikan proyek ini, konstruksi dibagi menjadi dua tahap. Pekerjaan tahap 1 yang saat ini berlangsung mencakup sektion-sektion berikut:
- Seksi 1: Gending-Kraksaan (12,88 km)
- Seksi 2: Kraksaan-Paiton (11,20 km)
- Seksi 3: Paiton-Besuki (25,6 km)
Diharapkan, ruas yang dibangun pada tahap pertama ini akan beroperasi bertahap mulai tahun 2025. Sedangkan untuk tahap kedua, yang mencakup ruas Besuki-Banyuwangi, akan mulai beroperasi setelah tahun 2025. Pekerjaan untuk tahap dua terdiri dari:
- Seksi 4: Besuki-Situbondo (43,30 km)
- Seksi 5: Situbondo-Asembagus (16,76 km)
- Seksi 6: Asembagus-Bajulmati (37,45 km)
- Seksi 7: Bajulmati-Ketapang (29,21 km)
Keberadaan Tol Trans Jawa diharapkan bukan hanya sebagai jalur transportasi tetapi juga sebagai pendorong ekonomi lokal. Dengan tersambungnya seluruh ruas, akan tercipta konektivitas yang lebih baik untuk distribusi barang dan mobilitas masyarakat di Pulau Jawa.
Banyak pihak mengharapkan agar proyek ini dapat terselesaikan tepat waktu mengingat pentingnya Jalan Tol Trans Jawa bagi masyarakat. BPJT dan pemerintah berupaya keras untuk memastikan jalan tol ini dapat beroperasi secepatnya, mengingat lonjakan arus mudik yang biasanya terjadi pada momen libur nasional dan hari raya.
Berikut adalah daftar ruas Tol Trans Jawa yang telah beroperasi hingga saat ini:
- Tangerang-Merak: 73 km
- Jakarta-Tangerang: 33 km
- Jakarta-Cikampek: 83 km
- Jalan Layang MBZ: 38 km
- Cikopo-Palimanan: 116,75 km
- Palimanan-Kanci: 26,3 km
- Kanci-Pejagan: 35 km
- Pejagan-Pemalang: 57,5 km
- Pemalang-Batang: 39,2 km
- Batang-Semarang: 75 km
- Semarang ABC: 24,75 km
- Semarang-Solo: 72,95 km
- Solo-Ngawi: 90,12 km
- Ngawi-Kertosono: 87,05 km
- Kertosono-Mojokerto: 40,23 km
- Mojokerto-Surabaya: 36,27 km
- Surabaya-Gempol: 48,85 km
- Gempol-Pasuruan (Grati): 34,5 km
- Gempol-Pandaan: 13,61 km
- Pasuruan (Grati)-Gending: 31,3 km
Sementara itu, daftar ruas Tol Trans Jawa yang masih dalam proses konstruksi adalah sebagai berikut:
- Gending – Besuki: 49,7 km
- Besuki – Banyuwangi: 126,72 km
Dengan upaya yang terus dilakukan, diharapkan Tol Trans Jawa dapat segera terhubung sepenuhnya, memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat dan perekonomian di wilayah Jawa.