
Penyanyi dan rapper asal Amerika Serikat, Azealia Banks, baru-baru ini mendapatkan perhatian luas di media sosial setelah cuitannya yang menyebut Indonesia sebagai “tempat sampah dunia.” Pernyataan kontroversial ini muncul pada 12 April 2025, melalui akun X miliknya, dan langsung memicu reaksi beragam dari netizen.
Dalam cuitannya, Azealia mengekspresikan kebenciannya terhadap kondisi lingkungan di Indonesia, yang menurutnya tercemar serupa dengan situasi yang ada di India. “Indonesia adalah tempat sampah dunia. Benci untuk mengatakannya seperti itu tetapi Indonesia adalah tempat yang tercemar,” tulisnya. Ia menambahkan bahwa dirinya secara sadar tidak akan mengonsumsi hasil laut dari Samudera Hindia karena khawatir dengan dampak limbah yang ada. “Komplikasi kesehatan orang Indonesia karena dunia mengirimkan sampahnya ke sana akan menyebabkan tenaga kerja juga berkurang selama 200 tahun ke depan,” katanya dengan tegas.
Azealia Banks melanjutkan kritiknya dengan mempertanyakan prioritas tokoh-tokoh kaya seperti Jeff Bezos dan Elon Musk yang lebih gencar mengeksplorasi luar angkasa ketimbang menyelesaikan permasalahan limbah di Bumi. Dalam pandangannya, usaha menjelajahi luar angkasa adalah “fantasi kekanak-kanakan,” dan ia mengimbau agar mereka lebih fokus pada isu-isu lingkungan mendesak seperti masalah sampah yang menggunung. Azealia berpendapat bahwa upaya tersebut lebih penting dibandingkan perjalanan ke Mars yang hanya akan diakses oleh segelintir orang kaya. “Kemanusiaan tidak akan mendapatkan apa pun dari perjalanan luar angkasa jika kita berada dalam kondisi lingkungan yang buruk di Bumi ini,” tambahnya.
Reaksi terhadap pernyataan Azealia beragam di dunia maya. Beberapa netizen mendukung pernyataannya dengan menganggap bahwa kritiknya mencerminkan kenyataan yang ada. Ada yang mengatakan bahwa Indonesia masih menghadapi banyak masalah lingkungan, termasuk sampah laut dan limbah tekstil yang terus menjadi perhatian. Seorang pengguna berkomentar, “Bener kok. Jangankan sampah di laut, limbah tekstil aja masih kita terima kok berkedok ‘thrifting’.”
Namun, tidak sedikit pula netizen yang menyatakan kekecewaan terhadap pernyataan Azealia. Salah seorang pengguna lainnya mengungkapkan, “Liat komen sedih sih. Kekecewaan terhadap negara wajar, tapi kehilangan rasa bela negara dan bangga akan sikap apatis adalah hal yang memprihatinkan.” Pendapat ini menunjukkan bahwa meskipun kondisi lingkungan menjadi isu, rasa cinta terhadap tanah air tetap harus dijaga.
Di sisi lain, ada juga yang berusaha memberikan konteks lebih dalam terhadap kritik Azealia. Seorang netizen menjelaskan, “Dia bukan hanya menilai Indonesia. Dia juga mengkritik orang-orang terkaya di dunia seperti Elon dan Bezos karena mereka membuang limbah di Indonesia. Dalam cara tertentu, dia juga membela Indonesia.” Hal ini menggambarkan bahwa beberapa orang melihat pernyataan Azealia sebagai kritik terhadap ketidakadilan global yang lebih luas, bukan hanya sebagai serangan terhadap negara.
Di tengah kontroversi ini, penting untuk dicatat bahwa permasalahan lingkungan di Indonesia memang menjadi perhatian serius. Negara ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk pengelolaan sampah yang buruk, pencemaran laut, dan dampak dari limbah industri. Kritik seperti yang disampaikan Azealia Banks semoga bisa memicu diskusi yang lebih dalam mengenai keberlanjutan dan tanggung jawab bersama dalam menjaga lingkungan.
Dalam era di mana isu lingkungan semakin mendesak, pandangan dari figur publik seperti Azealia Banks, meskipun kontroversial, bisa menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap dampak yang dihasilkan dari pola konsumsi dan perilaku manusia terhadap bumi. Reaksi masyarakat, baik yang pro maupun kontra, menunjukkan bahwa pembicaraan mengenai lingkungan dan tanggung jawab global tetap relevan di tengah isu-isu lainnya.