Viral di media sosial, sebuah video memperlihatkan seorang polisi yang tampak tersenyum sambil menyalakan sirene strobo dari dalam mobilnya. Video yang menjadi sorotan publik ini memperlihatkan sikap yang dianggap tidak profesional oleh banyak warganet, yang kemudian memicu beragam komentar dan kritik di media sosial.
Dalam video tersebut, polisi yang bernama Brigadir terlihat menekan-nekan tombol sirene strobo sambil terus tersenyum ke arah kamera. Aksi tersebut dianggap tidak pantas, apalagi karena posisi dan tanggung jawab yang melekat pada profesi kepolisian. Banyak pengguna media sosial merasa bahwa tindakan ini mencerminkan kurangnya keseriusan dalam melaksanakan tugas, dan justru berpotensi merusak citra kepolisian di mata masyarakat.
Sikap kritis netizen semakin menguat setelah Kombes Ahrie Sonta, yang dikenal sebagai Sekretaris Pribadi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, memberikan tanggapan terkait video tersebut. Melalui akun media sosialnya, Ahrie menyatakan, "Maaf ya, kita cek segera." Pernyataan ini mendapatkan respon positif dari sejumlah netizen yang berharap ada tindakan lanjutan terhadap anggotanya yang dinilai tidak bertanggung jawab. Beberapa netizen juga mendukung sikap Ahrie dengan memberikan komentar lanjut, mengungkapkan keprihatinan terhadap pemberian citra negatif pada kepolisian akibat tindakan ini.
Berikut adalah beberapa tanggapan warganet yang merespons video tersebut:
- "@immankgec***" menyatakan keprihatinan terhadap polisi-polisi yang bertindak baik dan profesional, namun harus menanggung dampak dari perilaku oknum yang tidak bertanggung jawab.
- "@kikikev***" menyoroti betapa menjengkelkannya situasi ketika menghadapi kendaraan dengan sirene, terutama saat hujan dan kemacetan, menambah beban emosi pengguna jalan lainnya.
Video ini tidak hanya menarik perhatian masyarakat, tetapi juga menjadi pembicaraan hangat di kalangan anggota kepolisian. Banyak yang berharap insiden semacam ini tidak terulang lagi, dan bahwa setiap anggota kepolisian harus memahami pentingnya menjaga citra dan integritas institusi.
Hasil ekranisasi video tersebut juga mengindikasikan bahwa fenomena serupa sering terjadi di lapangan, di mana terdapat oknum polisi yang menyalahgunakan wewenang mereka. Hal ini semakin memperkuat alasan mengapa institusi kepolisian perlu melakukan evaluasi dan pelatihan secara berkelanjutan untuk semua anggotanya.
Di tengah kritik yang hadir, penting bagi pihak kepolisian, terutama pimpinan-pimpinannya untuk memberikan sinyal tegas tentang perilaku yang diharapkan dari anggotanya. Tindakan anggota polisi seperti Brigadir yang viral ini harus menjadi bahan renungan untuk melakukan introspeksi dalam tubuh institusi.
Masyarakat berharap agar tindakan tegas segera diambil oleh jajaran kepolisian yang berwenang. Hal ini dibutuhkan bukan hanya untuk menjaga kepercayaan publik terhadap aparat hukum, tetapi juga untuk memastikan bahwa setiap tindakan yang diambil oleh anggota kepolisian senantiasa mencerminkan profesionalisme dan dedikasi terhadap tugas yang diemban.
Menarik untuk melihat bagaimana perkembangan ke depannya terkait kinerja dan disiplin anggota polisi, serta langkah-langkah yang akan diambil Polri untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Diharapkan agar setiap anggota polisi menyadari dan memahami betapa pentingnya menjaga citra dan reputasi institusi yang menjadi tempat mereka berkarya.