Olahraga

Walker Berani Bongkar Hubungan Tak Harmonis dengan Guardiola

Kyle Walker, bek asal Inggris, mengungkapkan alasan kepindahannya dari Manchester City ke AC Milan. Dalam sebuah wawancara, Walker menyebutkan bahwa hubungan yang kurang harmonis dengan manajer Pep Guardiola menjadi salah satu faktor utama dalam keputusan ini. Pada Januari 2025, Walker resmi bergabung dengan AC Milan dengan status pinjaman, meski ia masih dianggap sebagai salah satu andalan di posisi bek kanan oleh tim asuhan Guardiola.

Kepindahan ini cukup mengejutkan mengingat Kyle Walker telah menjadi pilar yang penting bagi Manchester City selama beberapa tahun terakhir. Namun, Walker menyatakan bahwa interaksinya dengan Guardiola sering kali berlangsung dalam suasana yang tidak nyaman. “Saat saya berbicara dengan Pep, itu bukan percakapan yang nyaman, terutama karena rasa hormat yang besar satu sama lain,” jelas Walker dalam wawancara yang dikutip dari Daily Mail.

Musim ini, penurunan performa Manchester City turut mempengaruhi hubungan Walker dengan Guardiola. Ia mengaku bahwa situasi di klub kini tidak berjalan sesuai harapan, dan ia merasa tidak mendapatkan cukup kesempatan bermain. “Manchester City adalah keluarga saya. Dari juru masak hingga petugas kebersihan, saya berpikir saya disukai semua orang dan bisa berbaur. Tetapi keadaan tidak berjalan dengan baik di sana dan saya tidak mendapat kesempatan bermain yang cukup,” tuturnya.

Kepindahan Walker ini menjadi titik balik dalam karirnya, terutama mengingat kontrak yang dimilikinya di Manchester City masih tersisa 18 bulan dan bakal berakhir pada tahun 2026. Dia terakhir kali tampil dengan jersey The Citizens pada 4 Januari 2025, saat timnya meraih kemenangan 4-1 atas West Ham. Keputusan pindah ke AC Milan bukanlah langkah yang mudah, namun Walker bertekad untuk menghidupkan kembali performanya di Serie A. “Semoga saya bisa bermain lebih banyak di sini [AC Milan],” harapnya.

Walker, yang kini berusia 34 tahun, mengungkapkan bahwa partisipasinya di Liga Italia adalah sebuah kesempatan sekaligus tantangan baru dalam karirnya. “Sekarang pikiran saya hanya tertuju pada AC Milan. Saya ingin belajar bahasa Italia dan meraih kemenangan di luar negeri. Sangat luar biasa berada di sini, di AC Milan; sebuah kesempatan yang luar biasa, sebuah pilihan yang ambisius untuk melanjutkan karier saya,” kata Walker dengan antusias.

Pindahnya Walker juga mengundang perhatian berbagai pengamat sepak bola, yang melihat kepindahan ini sebagai langkah strategis bagi pemain yang pernah bersinar di Tottenham Hotspur tersebut. Dengan pengalaman bertahun-tahun di Premier League dan semangat untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, Walker diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi AC Milan di pentas Serie A.

Adanya perpecahan hubungan antara pemain dan pelatih di klub-klub besar bukan hal yang jarang terjadi. Seperti yang dialami Walker, situasi serupa telah terjadi pada sejumlah pemain lain yang memutuskan untuk hengkang demi mencari tempat yang lebih baik untuk berkembang. Ini menunjukkan tantangan emosional dan profesional yang dihadapi oleh para atlet di level tertinggi.

Sebagai salah satu pemain dengan pengalaman luas di level elit, Walker akan berusaha memanfaatkan waktu di AC Milan untuk meningkatkan performanya sambil beradaptasi dengan budaya dan filosofi sepak bola yang berbeda. Kini, semua mata tertuju pada bagaimana Walker akan berkontribusi dalam skema permainan yang ditegakkan oleh pelatih Milan, di tengah rivalitas ketat di Serie A. Kepindahannya menjadi tanda bahwa bahkan pemain terbaik pun dapat menghadapi kesulitan dalam hubungan profesional mereka, mendorong mereka untuk mencari solusi yang lain demi kelanjutan karir yang lebih baik.

Andi Pratama adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button