Bursa perdagangan utama Amerika Serikat, Wall Street, menunjukkan tanda pemulihan yang signifikan pada Selasa, 28 Januari 2025, setelah mengalami penurunan tajam sehari sebelumnya. Lonjakan ini didorong oleh kinerja saham Nvidia, yang melonjak hampir 9%, dan berhasil memulihkan sebagian besar kerugian yang dialami dalam sesi sebelumnya. Dalam satu hari, indeks Nasdaq Composite mencatat kenaikan 2,03% ke level 19.733,59, setelah sebelumnya anjlok 3,1%.
Kenaikan saham Nvidia, yang merupakan perusahaan teknologi terkemuka khususnya dalam bidang pengembangan chip untuk kecerdasan buatan, menjadi pusat perhatian. Hal ini tidak lepas dari dampak negatif yang dialami sehari sebelumnya ketika Nvidia kehilangan sekitar 17% dari nilai sahamnya, mengakibatkan kerugian kapitalisasi pasar hampir USD 600 miliar. Penurunan tajam ini merupakan salah satu yang terbesar dalam sejarah perusahaan tersebut dan mengkhawatirkan para investor mengenai prospek sektor teknologi.
Sektor lain yang juga menunjukkan pemulihan signifikan adalah indeks S&P 500, yang menguat 0,92% menjadi 6.067,70. ETF teknologi, Technology Select Sector SPDR Fund, tercatat melonjak lebih dari 2% setelah mengalami penurunan 4,9% pada hari sebelumnya. Indeks Dow Jones Industrial Average juga ikut pulih dengan kenaikan 136,77 poin (0,31%) ke posisi 44.850,35.
Gejolak di sektor teknologi ini awalnya dipicu oleh munculnya DeepSeek, sebuah startup AI asal China, yang menjadi viral setelah meluncurkan model bahasa besar (large language model) open-source dengan biaya pengembangan yang sangat rendah, yaitu kurang dari USD 6 juta. Pencapaian ini menciptakan kekhawatiran di kalangan investor terhadap keberlanjutan investasi besar-besaran dalam riset AI oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Nvidia. Bahkan, aplikasi dari DeepSeek berhasil menjadi yang paling banyak diunduh di App Store AS dalam satu hari, menandakan potensi disruptif yang dapat ditimbulkan oleh startup tersebut.
Para analis menunjukkan bahwa meskipun Nvidia dan beberapa perusahaan teknologi lain seperti Broadcom dan Oracle berhasil rebound, pasar masih dilanda ketidakpastian. Thomas Martin, Senior Portfolio Manager di Globalt Investments, menyatakan, “Saya belum yakin bahwa kita benar-benar keluar dari risiko. Pasar masih berusaha mencerna situasi ini.” Ia menambahkan bahwa meskipun permintaan untuk daya komputasi tinggi, kepercayaan investor tetap goyah.
Dalam waktu dekat, perhatian pasar akan berpindah kepada laporan keuangan dari sejumlah perusahaan teknologi besar yang dikenal dengan sebutan “Magnificent Seven,” termasuk Meta Platforms, Microsoft, Tesla, dan Apple, yang diperkirakan rilis minggu ini. Hasil laporan keuangan ini diharapkan bisa memberikan sentimen positif atau negatif terhadap pergerakan pasar ke depannya.
Di samping itu, keputusan mengenai suku bunga dari Federal Reserve (The Fed) yang dijadwalkan diumumkan pada Rabu menjadi fokus utama para pelaku pasar. Banyak analis memperkirakan bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga saat ini. Namun, komentar dari Ketua The Fed, Jerome Powell, terkait kemungkinan pemangkasan suku bunga di masa depan akan sangat diperhatikan oleh investor.
Dengan pemulihan di Wall Street dan pergerakan positif dari saham-saham teknologi, situasi ini menjadi momen penting untuk mengamati bagaimana faktor eksternal, seperti kehadiran startup seperti DeepSeek dan kebijakan moneter The Fed, akan mempengaruhi tren bursa di masa mendatang. Investor tetap disarankan untuk berhati-hati dan memantau perkembangan terbaru dalam waktu yang dekat, mengingat dinamika pasar yang bisa berubah dengan cepat.