Dunia

Warga Indonesia Tewas Tragis dalam Kecelakaan Helikopter di Malaysia

Kecelakaan tragis terjadi di Bentong, Malaysia, pada Kamis (6/2/2025), ketika sebuah helikopter jenis Bell 206L4 terbakar saat mendarat untuk mengisi bahan bakar. Insiden ini menyebabkan tewasnya seorang warga negara Indonesia, Finsen Resky Sembiring, yang berusia 27 tahun. Korban diketahui sebagai seorang insinyur, yang terlibat dalam kegiatan operasional helikopter tersebut.

Menurut Kepala Polisi Distrik Bentong, Supt Zaiham Mohd Kahar, kecelakaan terjadi ketika helikopter kehilangan kendali saat melayang hanya tiga kaki di atas tanah. “Korban, yang berada di lokasi pendaratan, diperkirakan tewas tertimpa baling-baling helikopter setelah pesawat tergelincir dan menggesek permukaan pendaratan sebelum terbalik dan terbakar,” jelasnya. Kecelakaan ini jelas menunjukkan betapa berbahayanya aktivitas penerbangan helikopter, dan mendorong perhatian lebih kepada keselamatan penerbangan.

Kecelakaan ini juga melibatkan seorang pilot berusia 44 tahun bernama Kustiyadi, yang merupakan warga negara Indonesia lainnya. Beruntung, ia hanya mengalami luka ringan dalam insiden tersebut. Keberuntungan ini membuat harapan bagi keluarganya tetap hidup, meskipun kehilangan yang dialami akibat kecelakaan ini sangat mendalam.

Helikopter yang terlibat dalam insiden ini pada saat kejadian sedang dalam misi proyek yang dikerjakan untuk Tenaga Nasional Berhad (TNB), sebuah perusahaan utilitas tenaga elektrik Malaysia. Setidaknya selama enam hari, helikopter tersebut beroperasi di lokasi proyek yang berjarak sekitar 16 kilometer dari tempat kecelakaan terjadi. Zaiham menegaskan bahwa helikopter tersebut memiliki izin untuk menggunakan area perkemahan sebagai lokasi pengisian bahan bakar.

Kecelakaan seperti ini bukan yang pertama kali terjadi dalam sektor penerbangan, terutama yang melibatkan helikopter. Selama beberapa tahun terakhir, laporan mengenai kecelakaan helikopter di berbagai lokasi di dunia menunjukkan bahwa insiden semacam ini biasanya melibatkan faktor teknis, kondisi cuaca, dan kesalahan manusia. Dalam hal ini, penyelidikan lebih lanjut juga diharapkan dapat mengidentifikasi penyebab kecelakaan dan memberikan langkah pencegahan untuk di masa depan.

Data dan statistik menunjukkan bahwa helikopter adalah alat transportasi yang efisien, namun risikonya juga cukup signifikan. Dalam rangka memperbaiki keselamatan penerbangan, para operator dan pemilik helikopter diharapkan meningkatkan pelatihan bagi pilot serta menjalani audit keselamatan secara berkala. Selain itu, ketelitian dalam mengecek kondisi teknis helikopter sebelum terbang sangat penting untuk mencegah kecelakaan.

Pasca kejadian, keluarga dari korban tewas, Finsen Resky Sembiring, diharapkan mendapatkan dukungan moral dan psikologis untuk menghadapi kehilangan yang mendalam ini. Ketika keluarga dan teman-teman sedang berada dalam masa berkabung, masyarakat Indonesia dan Malaysia juga memberikan solidaritas kepada mereka yang terdampak.

Sebagai tambahan, masyarakat diharapkan lebih luas menyikapi isu keselamatan dalam penerbangan, terutama yang melibatkan alat transportasi udara. Upaya untuk meningkatkan keselamatan harus menjadi perhatian utama, baik dalam konteks legislatif maupun praktik di lapangan. Ini penting tidak hanya untuk melindungi penumpang, tetapi juga untuk mengurangi risiko yang dihadapi para pekerja di industri penerbangan.

Dari insiden ini, dapat diambil pelajaran berharga untuk meningkatkan keselamatan penerbangan dan mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan. Segala upaya harus dilakukan untuk melindungi para profesional yang bekerja di sektor penerbangan dan memastikan bahwa kejadian seperti ini tidak terulang kembali.

Guntur Wibowo adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button