Warga RI Makin Gemar Transaksi Digital: M-banking & QRIS Melesat

Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan signifikan dalam angka transaksi digital di Indonesia pada Februari 2025. Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengungkapkan bahwa pembayaran digital melalui aplikasi perbankan mobile banking dan internet banking mengalami lonjakan hingga 3,38 miliar transaksi. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 31,21% secara tahunan (year on year) dibandingkan tahun lalu.

Dari total tersebut, transaksi melalui aplikasi mobile banking tumbuh sebesar 32,22% YoY, sementara transaksi internet banking tumbuh 16,51% YoY. Pertumbuhan luar biasa ini menunjukkan semakin banyaknya masyarakat Indonesia yang beralih ke cara pembayaran yang lebih modern dan efisien. Hal ini sejalan dengan tren global di mana digitalisasi semakin menguat, memberikan keuntungan tidak hanya bagi konsumen tetapi juga bagi merchant.

Di samping itu, pertumbuhan penggunaan QRIS (Quick Response Indonesia Standard) juga mencatatkan angka fantastis dengan pertumbuhan mencapai 163,32% YoY pada bulan yang sama. Perry menjelaskan bahwa pertumbuhan ini tidak lepas dari meningkatnya jumlah pengguna serta merchant yang menyediakan opsi QRIS sebagai alat pembayaran. Dengan semakin banyaknya merchant yang menerima QRIS, masyarakat memiliki lebih banyak pilihan untuk bertransaksi secara digital.

Pengenalan layanan QRIS Tap oleh BI pada 14 Maret 2025 lalu menjadi salah satu faktor penunjang dalam meningkatnya transaksi QRIS. Layanan ini melibatkan 15 penyedia jasa pembayaran (PJP), termasuk bank dan perusahaan dompet digital, yang menjadi pelopor penerapan teknologi berbasis near field communication (NFC). Dengan QRIS Tap, proses pembayaran menjadi jauh lebih cepat, hanya membutuhkan waktu sekitar 0,3 detik untuk melakukan pemindaian.

Kecepatan ini sangat diharapkan dapat mengurangi waktu antrian, terutama di transportasi umum. Kepala Departemen Sistem Informasi Pembayaran BI, Dicky Kartikoyono, menekankan bahwa kecepatan dalam melakukan pembayaran tidak hanya meningkatkan kenyamanan bagi pengguna, tetapi juga efisiensi bagi merchant.

Untungnya, untuk menggunakan QRIS Tap, pengguna hanya perlu membuka aplikasi mobile banking atau aplikasi pembayaran lainnya yang sudah terintegrasi dengan QRIS. Proses transaksi dapat dilakukan dengan cukup menempelkan smartphone ke terminal contactless yang ada di merchant. Namun, saat ini, hanya perangkat yang berbasis Android dan dilengkapi dengan fitur NFC yang dapat menggunakan QRIS Tap. BI masih terus berusaha agar sistem ini dapat diakses oleh perangkat berbasis iOS.

Melihat potensi pertumbuhan yang telah terjadi, berikut adalah beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap peningkatan transaksi digital di Indonesia:

  1. Adopsi yang Meningkat: Masyarakat Indonesia semakin mengenali aplikasi mobile dan internet banking sebagai alternatif praktis dalam bertransaksi.

  2. Dukungan Teknologi: Ketersediaan fitur NFC dalam perangkat mobile mendukung transisi ke pembayaran digital yang lebih cepat dan efisien.

  3. Kenyamanan dan Kecepatan: Proses transaksi yang lebih instan dan minim antrian semakin diminati oleh konsumen, terutama di kalangan pengguna transportasi umum.

  4. Pendidikan dan Sosialisasi: Bank Indonesia dan lembaga terkait lainnya terus melakukan sosialisasi mengenai keamanan dan manfaat menggunakan pembayaran digital, yang turut meningkatkan kepercayaan masyarakat.

  5. Dukungan Pemerintah: Pemerintah secara aktif mendorong digitalisasi sistem keuangan sebagai bagian dari upaya memodernisasi perekonomian nasional.

Dengan meningkatnya transaksi pembayaran digital di Indonesia, tidak diragukan bahwa ekonomi digital akan terus berkembang. Meski tantangan seperti keamanan siber dan ketidakmerataan akses teknologi masih perlu diatasi, potensi yang ada memberikan gambaran positif bagi masa depan transaksi digital di Tanah Air. Keberhasilan implementasi sistem seperti QRIS dan QRIS Tap menjadi harapan bahwa Indonesia akan semakin bersiap menyambut era transaksi digital yang lebih maju dan inklusif.

Exit mobile version