Waspada! 7 Penyebab Gampang Ngantuk Saat Berkendara Pemudik

Jakarta – Mengemudi untuk perjalanan jauh, terutama saat musim mudik, sering kali menjadi tantangan tersendiri bagi para pengendara. Salah satu masalah yang sering dihadapi adalah rasa kantuk yang tiba-tiba muncul. Kondisi ini bisa menjadi sangat berbahaya, karena dapat menurunkan konsentrasi dan meningkatkan risiko kecelakaan di jalan. Menurut data dari Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, rasa ngantuk yang berlebihan dapat memicu microsleep, yaitu kondisi terlelap sesaat yang berlangsung beberapa detik hingga setengah menit, yang sangat berisiko saat berkendara.

Berikut ini adalah tujuh penyebab utama yang dapat membuat pengemudi cepat merasa kantuk saat berkendara:

  1. Otak Terlalu Lelah
    Mengemudi mengharuskan kita untuk tetap waspada dan fokus, yang dapat menguras energi mental. Ketika ruang gerak terbatas dan tidak memungkinkan untuk beristirahat atau melakukan peregangan, otak akan menjadi semakin lelah. Hal ini lebih menegangkan dibandingkan bekerja di depan komputer, karena kesalahan kecil saat mengemudi bisa berakibat fatal.

  2. Lingkungan yang Mendukung Rasa Ingin Tidur
    Kebisingan dari lalu lintas, getaran mesin kendaraan, dan suhu di dalam mobil yang tidak nyaman dapat mempengaruhi rasa kantuk. Terlebih lagi, jika penumpang lain di dalam mobil tertidur, hal ini dapat membuat sang pengemudi merasa lebih mengantuk karena suasana yang mendukung.

  3. Aktivitas Monoton dalam Durasi Lama
    Perjalanan jauh sering kali diisi dengan aktivitas yang monoton, ditambah lagi dengan durasi yang panjang. Ketika terjebak dalam kemacetan, perjalanan yang seharusnya tidak melelahkan bisa menjadi sangat membosankan, sehingga menambah potensi rasa kantuk.

  4. Punya Banyak Utang Tidur
    Kekurangan tidur menjadi salah satu faktor utama munculnya kantuk. Setiap orang dewasa membutuhkan waktu tidur sekitar 7-8 jam per malam. Utang tidur yang menumpuk akan memengaruhi kewaspadaan dan kemampuan berkendara.

  5. Mengalami Gangguan Tidur atau Insomnia
    Gangguan tidur seperti insomnia dan sleep apnea bisa membuat kualitas tidur buruk, yang berujung pada rasa kantuk di siang hari. Jika tidak dikelola, kondisi ini bisa berbahaya saat mengemudi.

  6. Konsumsi Obat-obatan
    Beberapa obat, termasuk yang diresepkan serta suplemen yang diminum malam hari, dapat menyebabkan rasa kantuk yang berkepanjangan keesokan harinya. Pengemudi perlu memastikan tidak mengonsumsi obat yang bisa memicu kantuk sebelum berkendara.

  7. Lelah Bekerja
    Pekerjaan yang melibatkan jam kerja yang tidak teratur, seperti sistem shift, dapat mengganggu ritme tidur normal dan meningkatkan rasa kantuk. Mereka yang menderita kelelahan fisik dan kurang tidur lebih berisiko mengalami kecelakaan saat berkendara.

Tanda-tanda awal seseorang mulai merasa ngantuk saat berkendara antara lain adalah menguap berkali-kali, tubuh yang terasa lemas, dan mata yang berat. Pengemudi yang mulai kehilangan konsentrasi juga harus waspada, karena ini bisa menjadi pertanda akan terjadinya microsleep.

Untuk mencegah kantuk saat berkendara, ada beberapa tips yang bisa dilakukan. Pertama, pastikan selalu tidur cukup sebelum melakukan perjalanan panjang. Tidur yang berkualitas perlu dicapai dengan menghindari alkohol dan kafein sebelum tidur. Pengemudi juga disarankan untuk tidak meminum obat yang dapat menyebabkan kantuk dan sebaiknya tidak mengemudi jika merasa mengantuk. Jika merasa lelah, menepilah untuk beristirahat sebentar atau berganti sopir.

Menciptakan suasana yang tidak monoton di dalam kendaraan, seperti mendengarkan musik yang energik, juga bisa membantu mengatasi rasa kantuk. Jika semua usaha itu tidak berhasil, beristirahat sejenak sambil memulihkan diri sangat dianjurkan untuk keselamatan di jalan. Kewaspadaan adalah kunci untuk memastikan perjalanan yang aman, terutama saat berkendara di masa mudik yang padat.

Berita Terkait

Back to top button