Jakarta, Podme.id – Kebiasaan bermain ponsel saat buang air besar (BAB) telah menjadi hal umum bagi banyak orang. Meskipun dapat memberikan hiburan, tindakan ini sejatinya menyimpan sejumlah risiko kesehatan yang patut diwaspadai. Waktu yang seharusnya hanya berkisar antara 5 hingga 10 menit kerap kali melambat karena teralihkan oleh layar ponsel, yang dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan dari yang ringan hingga serius. Berikut adalah tujuh risiko kesehatan yang perlu diperhatikan ketika seseorang terjebak dalam kebiasaan ini.
1. Risiko hemoroid (wasir)
Duduk atau jongkok dalam waktu yang lama saat BAB dapat meningkatkan risiko terkena hemoroid atau wasir, yang terjadi akibat peradangan pada pembuluh darah di rektum. Penggunaan ponsel saat BAB sering kali membuat seseorang bertahan lebih lama di toilet, meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di area anus dan memperburuk kondisi tersebut, menyebabkan rasa sakit dan pendarahan.
2. Risiko sembelit
Proses BAB memerlukan perhatian penuh dan fokus untuk mengejan agar feses dapat dikeluarkan lancar. Ketika seseorang bermain ponsel, konsentrasi bisa teralihkan. Jika feses tidak dikeluarkan sepenuhnya, dapat menyebabkan sembelit, yang jika tidak ditangani dengan baik, berpotensi menimbulkan masalah pencernaan lainnya.
3. Risiko kanker usus besar
Kebiasaan berlama-lama di toilet dapat memperbesar ukuran polip usus, jaringan abnormal yang dapat tumbuh di dalam usus besar. Jika dibiarkan, polip ini berisiko berkembang menjadi kanker usus besar. Dengan demikian, faktor kebiasaan ini tidak hanya menyebabkan gangguan pencernaan sementara, tetapi juga meningkatkan potensi penyakit serius.
4. Risiko prolaps rektum
Terlalu lama duduk saat BAB dapat menyebabkan prolaps rektum, yaitu kondisi di mana sebagian usus besar keluar dari rektum. Prolaps ini terjadi akibat tekanan yang terus-menerus saat mengejan. Pada kondisi yang parah, ini dapat menyebabkan ketidakmampuan menahan feses, yang tentu merupakan masalah serius.
5. Risiko infeksi
Toilet, terutama yang umum, merupakan tempat yang kaya akan bakteri dan kuman. Menghabiskan waktu lama di sana sambil bermain ponsel meningkatkan peluang terpapar berbagai kuman. Kebiasaan menyentuh ponsel setelah menyentuh permukaan toilet juga dapat memicu penyebaran kuman ke tangan dan wajah, berpotensi menyebabkan infeksi kulit dan gangguan pencernaan.
6. Risiko kesemutan dan mati rasa
Berlama-lama dalam posisi duduk atau jongkok saat BAB dapat memengaruhi aliran darah, khususnya ke area kaki dan bokong. Ini bisa menyebabkan kesemutan dan mati rasa. Jika kondisi ini terjadi terus-menerus, sirkulasi darah yang buruk dapat memicu kerusakan saraf yang lebih serius.
7. Risiko kekurangan oksigen dan kelumpuhan
Salah satu dampak paling parah dari kebiasaan ini adalah potensi kekurangan oksigen pada otak, yang dalam situasi ekstrem dapat menyebabkan kelumpuhan. Kasus yang dilaporkan terjadi pada 2018 menunjukkan seorang pria mengalami kelumpuhan setelah terlalu lama duduk di toilet sambil bermain ponsel. Aliran darah yang terhambat ditambah sirkulasi udara buruk di toilet menjadi faktor berbahaya dalam hal ini.
Walaupun bermain ponsel saat BAB mungkin terasa nyaman, kekhawatiran yang muncul terkait dampak kesehatan tidak dapat diabaikan. Dari gangguan ringan hingga kondisi serius seperti prolaps rektum dan kanker usus besar, efek negatif yang ditimbulkan layak untuk ditimbang. Oleh karena itu, sebaiknya batasi waktu bermain ponsel di toilet dan cobalah untuk menjaga kebiasaan BAB dalam durasi yang wajar. Dengan hal ini, kesehatan pencernaan dapat terjaga dan risiko buruk dapat diminimalkan.