Kesehatan

Waspada! Kelebihan Gizi Juga Bisa Jadi Malnutrisi, Kata Dokter

Angka stunting di Indonesia perlahan menunjukkan penurunan, dari 24,4 persen pada tahun 2021 menjadi 21,6 persen pada tahun 2022, menurut data Kementerian Kesehatan. Meskipun demikian, isu malnutrisi masih menjadi tantangan serius bagi masyarakat. Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Marya Haryono, M.Gizi, Sp.GK, FINEM, menegaskan bahwa malnutrisi bukan hanya terkait dengan kekurangan gizi, melainkan juga dapat terjadi pada individu yang mengalami kelebihan gizi.

Dr. Marya menjelaskan, “Malnutrisi adalah kondisi ketidakseimbangan nutrisi dalam tubuh. Ini dapat terjadi ketika asupan gizi tidak sesuai dengan kebutuhan harian. Kata lainnya adalah gizi buruk, yang mencakup berbagai kondisi seperti stunting, wasting, dan obesitas.” Pernyataan ini menggambarkan kompleksitas masalah gizi di Indonesia, di mana pemahaman yang tepat tentang malnutrisi sangat diperlukan.

Di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya pola makan sehat, masih banyak masyarakat yang salah kaprah mengenai apa itu malnutrisi. Salah satu tantangan utama adalah pentingnya memenuhi asupan gizi yang seimbang. Dr. Marya mengingatkan bahwa sangat penting untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan berbagai zat gizi, bukan hanya fokus pada jumlah kalori atau mengejar diet tertentu.

Berikut adalah beberapa pedoman dari dr. Marya mengenai pemenuhan gizi seimbang:

  1. Konsumsi Makanan Bervariasi: Penting untuk memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi mencakup berbagai kelompok makanan, termasuk karbohidrat, protein, lemak, serta mikronutrien seperti vitamin dan mineral.

  2. Proporsi yang Seimbang: Dalam menjaga gizi seimbang, disarankan untuk membagi porsi makanan dengan perbandingan 50 persen sayuran dan buah, 25 persen karbohidrat sehat, dan 25 persen protein.

  3. Edukasi Masyarakat: Pentingnya edukasi tentang pemenuhan gizi yang seimbang di lingkungan masyarakat. Dr. Siswandi dari PT Finusolprima Farma Internasional menegaskan komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesadaran ini melalui program-program edukasi yang melibatkan dokter, ahli gizi, dan chef.

  4. Dukungan Nutrisi Tambahan: Dianjurkan agar masyarakat mempertimbangkan penggunaan nutrisi tambahan dari produk-produk tertentu, seperti General Nutrition dan Speciality Nutrition, yang dirancang untuk mendukung pemenuhan kebutuhan gizi harian.

Menghadapi masalah malnutrisi memerlukan pendekatan yang holistik. Masyarakat perlu memahami bahwa konsumsi makanan yang bergizi tidak hanya bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, tetapi juga untuk kesehatan orang dewasa. Pendekatan ini membutuhkan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, serta pihak swasta dalam menyediakan informasi dan akses terhadap makanan sehat.

Dr. Marya dan dr. Siswandi sepakat bahwa meningkatkan pemahaman masyarakat tentang gizi seimbang adalah langkah kunci dalam menangani masalah malnutrisi di Indonesia. Kegiatan seperti Hari Gizi Nasional merupakan kesempatan untuk mengedukasi masyarakat dan mendorong mereka untuk lebih memperhatikan asupan gizi mereka sehari-hari. Dengan pendekatan yang tepat, diharapkan angka malnutrisi di tanah air semakin menurun, menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif.

Dina Anggraini adalah seorang penulis di situs Media Massa Podme. Podme.id adalah portal berita informasi dan aplikasi podcast gaya hidup dan hiburan terdepan di Indonesia.

Berita Terkait

Back to top button