![Waspada! Obesitas pada Anak dan Risiko Kanker, Ini Penjelasan Ahli](https://podme.id/wp-content/uploads/2025/02/Waspada-Obesitas-pada-Anak-dan-Risiko-Kanker-Ini-Penjelasan-Ahli.jpg)
Obesitas pada anak-anak kini menjadi perhatian serius di kalangan ahli kesehatan, terutama terkait dengan peningkatan risiko kanker. Data menunjukkan bahwa obesitas tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga dapat menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit berat, termasuk kanker. Penjelasan dari sejumlah ahli di bidang kesehatan anak memperkuat pentingnya kewaspadaan terhadap kondisi ini.
Prof. Dewa Gede Ugrasena, Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak di Universitas Airlangga, menyatakan bahwa kelebihan lemak tubuh berkontribusi terhadap peradangan kronis. Menurutnya, "Obesitas diidentifikasi sebagai faktor risiko karena banyaknya jaringan lemak yang dapat memicu inflamasi kronis. Kondisi ini bisa menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan sel abnormal penyebab kanker." Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga berat badan ideal pada anak-anak untuk mengurangi risiko penyakit di masa depan.
Lebih jauh, Prof. Ugrasena menjelaskan dampak obesitas pada keseimbangan hormonal dan metabolisme, seperti peningkatan kadar insulin. "Insulin dan insulin growth factor memiliki peran penting dalam pertumbuhan sel. Gangguan pada kadar insulin dapat meningkatkan risiko mutasi atau proliferasi sel yang tidak terkendali, yang berujung pada kanker pada anak," katanya. Ini menunjukkan bahwa perubahan hormonal yang disebabkan oleh obesitas dapat menciptakan kondisi yang menyokong perkembangan kanker.
Meskipun ada indikasi bahwa obesitas dapat memicu kanker pada anak, para ahli menegaskan bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami hubungan ini secara lebih mendalam. "Hingga kini, belum ada cukup studi yang secara langsung menghubungkan obesitas dengan kanker pada anak," ungkap Prof. Ugrasena. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi keterkaitan antara keduanya.
Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Basarah Yanuarso, menekankan pentingnya deteksi dini dalam upaya menangani kasus kanker pada anak. Ia menggarisbawahi perlunya pendekatan yang lebih proaktif dalam menjaga kesehatan anak melalui pola makan yang sehat. "Upaya promotif dan preventif sangat diperlukan, seperti menjaga pola makan sehat agar anak tidak mengalami obesitas yang dapat meningkatkan risiko kanker," tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua UKK Hemato Onkologi IDAI, Eddy Supriyadi. Ia menekankan perlunya penelitian lebih lanjut yang mengaitkan obesitas dengan kejadian kanker di kalangan anak. Menurutnya, "Registrasi nasional yang mencakup status gizi anak, termasuk obesitas, sangat penting untuk memahami sejauh mana pengaruhnya terhadap kejadian kanker." Peningkatan pemantauan status gizi anak di tingkat nasional diharapkan dapat memberikan wawasan lebih dalam mengenai hubungan antara obesitas dan kanker.
Sebagai langkah preventif, orang tua dan pengasuh sangat disarankan untuk memperhatikan pola makan dan aktivitas fisik anak. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil untuk mencegah obesitas dan, pada gilirannya, mengurangi risiko kanker:
- Pola Makan Sehat: Pastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang seimbang dengan banyak buah dan sayuran.
- Aktivitas Fisik Rutin: Dorong anak untuk aktif bergerak, dengan minimal 30 menit olahraga setiap hari.
- Pembatasan Makanan Tidak Sehat: Batasi konsumsi makanan tinggi gula dan lemak jenuh.
- Pendidikan Gizi: Ajari anak tentang pentingnya nutrisi dan bagaimana memilih makanan sehat.
- Deteksi Dini: Lakukan pemeriksaan kesehatan secara regular untuk memantau perkembangan berat badan anak.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dapat mengurangi risiko obesitas pada anak, sekaligus menurunkan kemungkinan munculnya penyakit serius, termasuk kanker. Melalui kesadaran yang lebih besar dan tindakan preventif yang tepat, kesehatan anak-anak dapat lebih terjaga di masa depan.