
Kesehatan ibu hamil selalu menjadi topik yang menarik perhatian, terutama ketika menyangkut asupan makanan yang dapat memengaruhi janin. Baru-baru ini, perhatian masyarakat tertuju pada risiko kesehatan yang mungkin ditimbulkan dari konsumsi kerang selama kehamilan. Semangat perlindungan ini muncul setelah beberapa unggahan di media sosial yang mengekspresikan keprihatinan tentang potensi bahaya mengonsumsi kerang, terutama dari akun X @friedelcraft yang menyarankan untuk menjauh dari makanan laut ini.
Fenomena ini semakin diperkuat oleh seorang netizen, @misssatyani, yang berbagi pengalamannya tentang anaknya yang mengalami autisme, diduga akibat kebiasaan mengonsumsi kerang saat hamil. Pertanyaan pun muncul: seberapa besar risiko mengonsumsi kerang bagi ibu hamil? Untuk menjawab hal ini, Podme Health berhasil menghubungi ahli gizi, dr. Jovita Amelia MSc. Sp.GK, yang memberikan penjelasan mendalam mengenai masalah ini.
Menurut dr. Jovita, kerang, terutama kerang dara, dapat mengandung berbagai zat berbahaya jika hidup di lingkungan yang terpolusi. Ia mengungkapkan, "Berdasarkan penelitian, kerang dara mengandung kontaminasi tinggi dari mikroplastik yang berasal dari limbah rumah tangga dan juga mengandung logam berat seperti timbal (Pb), merkuri (Hg), dan kadmium (Cd) di atas batas aman akibat polusi industri." Peringatan ini jelas menunjukkan bahwa konsumsi kerang dalam kondisi tertentu bisa berisiko bagi kesehatan, terutama bagi ibu hamil.
Dalam penjelasannya, dr. Jovita juga menyatakan bahwa meskipun penelitian telah menemukan hubungan antara tingginya kadar logam berat pada pasien dengan autisme, belum ada kesimpulan pasti yang mengaitkan langsung konsumsi kerang dengan penyebab autisme. Namun, risiko kesehatan tetap menjadi perhatian utama. Dia menegaskan pentingnya bagi ibu hamil untuk menghindari atau membatasi konsumsi kerang, dikarenakan tingginya kadar logam berat yang dapat menyebabkan berbagai konsekuensi serius, seperti kematian janin, abortus, dan kecacatan.
Selama kehamilan, sistem kekebalan tubuh perempuan cenderung lebih lemah, sehingga mereka lebih rentan terhadap keracunan makanan. Mayo Clinic menegaskan bahwa meskipun mengonsumsi kerang yang dimasak bisa dianggap aman, kerang mentah membawa risiko lebih besar. Kerang mentah dapat terkontaminasi bakteri dan virus berbahaya, yang sangat berisiko bagi kesehatan ibu dan janin.
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan oleh ibu hamil terkait konsumsi kerang:
- Risiko Kontaminasi: Kerang yang hidup di perairan tercemar bisa mengandung logam berat dan mikroplastik.
- Kondisi Kehamilan: Selama hamil, sistem imun melemah, sehingga ibu lebih rentan terhadap penyakit.
- Menghindari Kerang Mentah: Kerang mentah dapat mengandung virus dan bakteri yang memicu keracunan makanan.
- Pentingnya Memasak dengan Benar: Jika memutuskan untuk mengonsumsi kerang yang dimasak, pastikan cara memasak yang aman untuk membunuh patogen.
Dalam situasi ini, dr. Jovita merekomendasikan agar ibu hamil sangat mempertimbangkan pola makan mereka dan berkonsultasi dengan tenaga medis. Menjaga kesehatan ibu dan janin adalah prioritas yang tidak bisa ditawar. Dengan makin banyaknya informasi yang beredar, penting untuk tidak hanya mempercayai media sosial, tetapi juga mencari informasi dari sumber yang kredibel.
Sebagai kesimpulan, meski kerang adalah sumber protein yang baik dan memiliki berbagai manfaat gizi, ibu hamil perlu lebih berhati-hati. Kesehatan ibu dan janin harus selalu diprioritaskan, dan salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan memperhatikan apa yang dikonsumsi selama masa kehamilan.