
Musikus senior Indonesia, Yovie Widianto, berbagi pandangannya mengenai sosok Titiek Puspa, yang baru saja menghembuskan napas terakhirnya pada Kamis, 10 April 2025, di RS Medistra Jakarta. Menurut Yovie, Titiek Puspa bukanlah sekadar penyanyi biasa, melainkan seorang pahlawan bagi dunia seni dan budaya Indonesia. Dalam ungkapannya, Yovie menegaskan bahwa Titiek Puspa adalah sosok yang memiliki jasa besar dan tidak tergantikan di hati banyak orang, khususnya para seniman.
“Beliau bukan sekadar penyanyi, komposer. Tapi beliau adalah seorang pahlawan budaya, pahlawan seni, pahlawan nasional di hati saya pribadi karena begitu banyak jasanya,” ujar Yovie saat ditemui di depan kediaman Titiek Puspa. Pernyataan ini menggambarkan betapa dalamnya rasa hormat dan kekaguman Yovie terhadap sosok yang telah mewarnai dunia musik Indonesia selama puluhan tahun.
Kabar duka ini tentu saja mengguncang banyak kalangan, termasuk para musisi dan penggiat seni lainnya di seluruh tanah air. Yovie menyatakan bahwa kehilangan Titiek Puspa membuat seluruh seniman merasa sedih. “Kami seluruh seniman, musisi dan pastinya seluruh rakyat negeri ini, masyarakat dan para penggiat seni seperti saya, kehilangan sosok besar,” ungkapnya.
Titiek Puspa, yang terkenal dengan lagu-lagu terkenalnya seperti “Kupu Kupu Malam”, juga diingat sebagai panutan bagi banyak seniman muda. Yovie menggarisbawahi bahwa semangat dan cinta Titiek terhadap seni membuatnya selalu diingat melalui karya-karyanya yang menginspirasi. “Karya-karyanya menghiasi rakyat kecil, sampai saya lihat beberapa hari ini, beliau masih aktif berkegiatan sebagai seorang seniman, menjadi inspirasi besar,” jelasnya.
Pernyataan Yovie semakin mempertegas betapa lebarnya pengaruh Titiek Puspa dalam ranah seni dan budaya Indonesia. Dengan semangat yang tak pernah padam, Titiek Puspa terus melahirkan karya-karya luar biasa, baik dalam musik maupun film, terutama menjelang hari besar seperti lebaran dan tahun baru. “Setiap menuju lebaran, menuju tahun baru ada saja karya baru,” tambahnya.
Yovie juga menceritakan tentang semangat Titiek Puspa yang selalu terlihat di depan publik, meski belakangan ini ada kabar tentang kondisi kesehatannya yang menurun. “Kemarin-kemarin beliau masih bersemangat, walaupun ada tayangan kalau beliau kurang sehat, tapi bagaimana effort dia sebagai seorang seniman,” kata Yovie.
Kehilangan ini terasa sangat mendalam bagi Yovie dan banyak orang lainnya. Dalam kesempatan tersebut, Yovie mengajak semua pihak untuk mendoakan agar Eyang Titiek mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. “Mari kita sama-sama doakan Eyang Titiek bisa mendapatkan tempat terbaik di sisi gusti Allah SWT. Mengenang jasa-jasa ini, beliau sebagai jejak karya budaya, seorang pahlawan nasional,” pungkasnya.
Titiek Puspa meninggal dunia pada usia 87 tahun akibat pendarahan otak, meninggalkan jejak yang mendalam di jagat seni dan budaya Indonesia. Karya-karyanya akan selalu dikenang dan dihargai oleh generasi mendatang. Sosok Eyang Titiek Puspa akan terus menjadi inspirasi bagi banyak orang, sekaligus pengingat akan pentingnya dedikasi dan cinta terhadap seni.