Zelensky: Percakapan Positif dengan Trump Soal Perdamaian dan Dukungan

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, baru-baru ini mengungkapkan bahwa percakapan teleponnya dengan mantan Presiden AS, Donald Trump, berjalan dengan "positif", "jujur", dan "sangat substantif". Dalam rarantaian komunikasinya dengan Trump, Zelensky menegaskan pentingnya kerja sama antara Ukraina dan Amerika Serikat dalam upaya mengakhiri konflik yang berkepanjangan serta memastikan perdamaian yang langgeng. "Kami sepakat Ukraina dan Amerika Serikat harus terus bekerja sama untuk mencapai akhir perang yang nyata dan perdamaian yang langgeng," lanjut Zelensky.

Percakapan ini turut mengundang tanggapan dari Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, yang menyebut diskusi tersebut sebagai "percakapan yang luar biasa". Leavitt merujuk pada pernyataan Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz, yang mengungkapkan rasa terima kasih Zelensky kepada AS atas dukungannya, terutama dalam penyediaan persenjataan seperti rudal Javelin.

Beberapa poin kunci yang dibahas dalam percakapan antara Zelensky dan Trump, antara lain:

  1. Upaya Perdamaian: Zelensky menekankan bahwa kepemimpinan Amerika, khususnya di bawah Trump, dapat memfasilitasi terwujudnya perdamaian.

  2. Dukungan Militer: Selain membahas langkah-langkah diplomasi, Zelensky juga meminta tambahan sumber daya pertahanan udara untuk Ukraina. Ia mengungkapkan adanya kebutuhan mendesak untuk memperkuat pertahanan negara, terutama dengan pertempuran yang sedang berlangsung di Kursk.

  3. Gencatan Senjata: Diharapkan akan ada pertemuan teknis yang bertujuan untuk membahas kemungkinan gencatan senjata yang lebih luas, terutama di kawasan Laut Hitam. Hal ini menjadi sangat krusial mengingat ketegangan yang terus meningkat di wilayah tersebut.

  4. Potensi Kerjasama Energi: Dalam diskusi tersebut, Trump juga menyoroti pentingnya "kepemilikan Amerika" atas infrastruktur energi Ukraina yang dinilai dapat membantu negara tersebut. Namun, rincian lebih lanjut mengenai hal ini masih belum disampaikan oleh pihak Gedung Putih.

Leavitt menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah negosiasi perdamaian, meski tidak memberikan tanggapan konkret terkait kesepakatan mineral antara AS dan Ukraina yang sebelumnya menjadi sorotan dalam hubungan kedua negara. Ketika ditanya mengenai potensi pertandingan hoki antara tim AS dan Rusia yang disebutkan dalam percakapan antara Trump dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, Leavitt menyatakan bahwa meski hal itu memang dibahas, perhatian utama tetap pada perundingan damai.

Di samping itu, Trump juga menunjukkan kepeduliannya mengenai anak-anak yang hilang dari Ukraina akibat konflik, termasuk yang diduga diculik. Ia berjanji untuk bekerja sama dengan Rusia dan Ukraina guna memastikan kepulangan anak-anak tersebut ke rumah mereka.

Namun, saat dimintai komentar mengenai laporan penghentian pendanaan AS untuk program pemantauan deportasi masal anak-anak Ukraina, Leavitt memilih untuk tidak mengomentari lebih lanjut. Laporan tersebut telah memicu kemarahan di kalangan anggota parlemen Partai Demokrat, yang mendesak agar program tersebut diaktifkan kembali serta menyerukan sanksi bagi pihak yang terlibat dalam pemindahan anak-anak tersebut.

Dengan berbagai pembahasan yang terjadi dalam percakapan antara Zelensky dan Trump, menjadi jelas bahwa hubungan antara Amerika Serikat dan Ukraina terus menjadi fokus penting dalam kebijakan luar negeri Amerika. Berdasarkan tanggapan dari kedua belah pihak, perkembangan lebih lanjut mengenai diskusi ini akan terus dinantikan oleh masyarakat internasional. Diskusi semacam ini menunjukkan harapan baru bagi Ukraina dalam mencari dukungan untuk meredakan kondisi politik dan militernya yang bergejolak.

Berita Terkait

Back to top button