5 Fakta Mengerikan Bocah Nias Selatan, Kaki Patah Dianiaya Paman

Nasib pilu dialami seorang bocah perempuan berusia 10 tahun yang tinggal di Desa Hilikara, Kecamatan Lolowau, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara. Diketahui korban mengalami dugaan penganiayaan yang berlangsung selama bertahun-tahun, mengakibatkan kakinya patah dan bengkok. Kasus ini semakin memprihatinkan karena pelakunya adalah orang terdekat, yaitu pamannya sendiri.

1. Terjadi Sejak Anak Ditinggal Orang Tua di Umur 3 Tahun
Penganiayaan ini diduga dimulai ketika bocah tersebut ditinggal oleh orang tuanya di usia tiga tahun. Motif pengasuhan oleh pamannya masih menjadi perdebatan; ada yang menyebutkan orangtuanya meninggal dunia, sementara yang lain mengklaim bahwa perceraian menjadi penyebabnya. Sejak saat itu, kondisi bocah tersebut terus memburuk karena tidak mendapatkan perlindungan yang layak.

2. Pelakunya Adalah Paman Sendiri
Bocah nahas ini dikabarkan diasuh oleh pihak keluarga dari ayahnya. Ironisnya, bukannya mendapatkan kasih sayang, ia justru diduga mengalami penganiayaan oleh pamannya dan beberapa anggota keluarga lainnya. Data menunjukkan bahwa tanpa perhatian dan kasih sayang yang diperlukan, tumbuh kembang anak tersebut terganggu secara fisik dan emosional.

3. Korban Dianiaya hingga Kaki Patah dan Cacat
Dugaan kekerasan ini mengakibatkan cedera yang parah, termasuk patahnya tulang di kedua kakinya. Menurut Kepala Desa Hilikara, sudah tiga tahun lalu, salah satu kaki korban mengalami patah, namun kini kondisinya lebih parah. Kedua kaki bocah tersebut kini dalam keadaan patah dan tampak bengkok, membuatnya tidak bisa berjalan normal. Keterbatasan ini mempengaruhi daya hidup dan kesehatannya secara keseluruhan.

4. Korban Diduga Dipaksa Tinggal di Kandang
Tidak hanya penganiayaan fisik, korban juga diduga dipaksa tinggal dalam kondisi yang sangat tidak manusiawi, termasuk di punya kandang anjing dan kandang ayam milik pamannya. Hal ini menambah keprihatinan tentang perlakuan yang diterima oleh bocah perempuan tersebut selama bertahun-tahun.

5. Pelaku Sudah Ditangkap, Korban Dirawat di Puskesmas
Setelah kasus ini terungkap, bocah malang itu akhirnya diamankan oleh pihak berwenang dan dibawa ke Puskesmas Lolowau untuk mendapatkan perawatan medis. Selain itu, semua pihak yang terlibat dalam penganiayaan, termasuk paman dan keluarganya, juga telah ditangkap oleh pihak kepolisian. Dalam sebuah video, terlihat penangkapan seorang pria muda yang diduga pelaku, menandakan langkah tegas pihak berwenang dalam menangani kasus ini.

Kasus penganiayaan ini menjadi sorotan publik dan memunculkan kepedulian dari berbagai kalangan, termasuk perangkat pemerintah setempat dan lembaga perlindungan anak. Kondisi bocah tersebut yang mengalami trauma fisik dan emosional akibat penganiayaan ini tentu memerlukan perhatian dan perawatan yang intensif agar bisa pulih dan mendapatkan masa depan yang lebih baik. Perhatian dari masyarakat terhadap perlindungan anak juga menjadi faktor penting dalam mencegah kejadian serupa terjadi di masa depan.

Exit mobile version