Hidayah seringkali datang secara tak terduga, dan dalam dunia sepakbola, beberapa pemain Timnas Indonesia telah mengambil langkah besar dengan memeluk agama Islam. Keputusan untuk berpindah agama mencerminkan perjalanan spiritual yang dalam dan penuh makna. Berikut ini adalah enam pemain Timnas Indonesia yang memilih untuk menjadi mualaf, beberapa di antaranya bahkan mengubah nama mereka setelah memeluk Islam.
Pertama adalah Cristian Gonzalez, seorang mantan striker andalan Timnas Indonesia. Gonzalez, yang memiliki nama asli sebelum mualaf, mengucapkan dua kalimat syahadat pada tanggal 9 Oktober 2003, sebelum menikah dengan Eva Nurida Siregar. Setelah memeluk Islam, ia berganti nama menjadi Mustafa Habibi. Karir sepakbolanya mengalami lonjakan pesat, di mana ia beberapa kali mencatatkan diri sebagai top skor liga. Gonzalez, yang di-naturalisasi menjadi WNI pada tahun 2010, turut berkontribusi di Piala AFF 2010 dan membantu Indonesia menjadi runner-up.
Pemain kedua dalam daftar ini adalah Ragnar Oratmangoen. Dengan nama lengkap Ragnar Anthonius Maria Oratmangoen, ia menjadi mualaf pada usia 15 tahun. Terlahir dalam keluarga beragama lain, Ragnar menemukan jalan spiritualnya menuju Islam dan kini menjadi bagian dari FCV Dender di Belgia. Kisahnya menunjukkan betapa usia bukan penghalang untuk menemukan dan memeluk keyakinan yang diyakini benar.
Selanjutnya, ada Esteban Vizcarra, pesepakbola asal Argentina yang memeluk Islam pada tahun 2012. Vizcarra kemudian menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada tahun 2018 setelah melalui proses naturalisasi. Meskipun ia hanya mencatatkan satu caps bersama Timnas Indonesia, ia dikenal baik oleh penggemar sebagai pemain yang berbakat.
Erol FX Iba merupakan pesepakbola yang beralih agama pada tahun 2002 saat masih membela Semen Padang. Ia adalah bagian dari Timnas Indonesia antara tahun 2006 hingga 2013 dan telah menorehkan 15 penampilan. Keputusan Iba untuk menjadi mualaf menambah warna dalam perjalanan kariernya di dunia sepakbola.
Diego Michiels, yang lahir di Belanda, juga menjadi mualaf pada tahun 2013. Ia memutuskan untuk mengubah namanya menjadi Diego Muhammad bin Robbie Michiels. Sebelum beralih agama, Diego sudah mempelajari Islam sejak tinggal di negeri kincir angin. Momen penting baginya terjadi saat dia mengucapkan syahadat di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat ketika menjalani proses naturalisasi.
Terakhir, ada Markus Horison, eks kiper Timnas Indonesia yang terlibat dalam Piala AFF 2010. Markus memilih untuk mualaf pada tahun 2004 dan mengganti namanya menjadi Muhammad Haris Maulana setelah membuat keputusan tersebut. Walaupun pada awalnya ia mendapatkan penolakan dari keluarganya, Markus tetap teguh dengan pilihan hidupnya dan terus berkontribusi di dunia sepakbola.
Keenam pemain ini menunjukkan bahwa keputusan untuk berpindah agama ke Islam bukan hanya langkah spiritual, tetapi juga memberi dampak positif pada karier mereka di sepakbola. Dengan mengucapkan dua kalimat syahadat, mereka tak hanya merubah keyakinan tetapi juga mendapatkan semangat baru dalam menjalani karir mereka. Perjalanan spiritual mereka menjadi inspirasi bagi banyak orang, menunjukkan bahwa dalam setiap langkah yang diambil, ada kekuatan dan keyakinan yang dapat membawa seseorang menuju kesuksesan.