Hari Raya Idul Fitri merupakan momentum yang penuh makna bagi umat Islam di seluruh dunia, terutama di Indonesia. Salah satu tradisi yang selalu diadakan pada hari suci ini adalah saling bersalaman atau sungkem. Tradisi ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi menjadi suatu ritual penting bagi umat Islam dalam memohon ampunan dan mengharapkan berkah satu sama lain.
Momen salaman ini mempererat tali silaturahmi antara keluarga dan kerabat. Saat bersalaman, umat Islam biasanya mengucapkan doa kepada Allah. Dalam konteks ini, terdapat beberapa doa yang bisa dibaca ketika meminta maaf dan mendoakan kebaikan bagi orang lain.
Pertama, ketika meminta maaf kepada orang tua atau kerabat, doa yang bisa dibaca adalah:
اللّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ.
Dalam bahasa Indonesia, doa ini berarti: “Ya Allah, ampunilah aku, kedua orang tuaku, kaum Muslimin dan Muslimat, serta orang-orang beriman baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.” Doa ini mengingatkan kita akan pentingnya mengakui kesalahan dan memohon ampunan, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk orang-orang di sekitar kita.
Kedua, ketika menerima permohonan maaf dari orang lain, sebaiknya kita membalasnya dengan doa keberkahan seperti:
تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تَقَبَّلْ يَا كَرِيْمُ.
Artinya: “Semoga Allah menerima (amal ibadah) kami dan kalian. Semoga Allah Maha Mulia berkenan menerima.” Ucapan ini menegaskan niat baik untuk saling mendoakan dan memperkuat hubungan antar sesama.
Ketiga, saat bersalaman dengan orang tua, ada juga doa yang disarankan untuk dibaca, yaitu:
رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا.
Artinya: “Ya Rabb, sayangilah mereka (kedua orang tua) sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil.” Doa ini menunjukkan rasa syukur yang mendalam atas kasih sayang orang tua serta harapan untuk mendapatkan ridha dari Allah.
Selain itu, doa yang diucapkan saat berziarah ke kubur juga sangat penting, terutama dalam konteks hari raya. Salah satu doa yang disarankan adalah:
السلام عليكم يا أهل القبور، يغفر الله لنا ولكم، أنتم سلفنا ونحن بالأثر.
Maksudnya adalah: “Salam sejahtera atas kalian, wahai penghuni kubur. Semoga Allah mengampuni kami dan kalian. Kalian telah mendahului kami, dan kami akan menyusul kalian.” Doa ini mencerminkan penghormatan kepada para leluhur dan permohonan ampunan untuk mereka.
Saat berziarah, umat Muslim juga dianjurkan untuk membaca doa permohonan ampunan seperti:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ.
Artinya: “Ya Allah, ampunilah mereka, rahmatilah mereka, berilah keselamatan dan maafkanlah mereka.” Pembacaan doa ini merupakan bentuk kasih sayang dan penghormatan yang mendalam terhadap mereka yang telah berpulang.
Tradisi sungkem dan bermaaf-maafan pada Hari Raya Idul Fitri bukan sekadar budaya, tetapi ia merupakan pengamalan ajaran Islam yang menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dan memohon ampunan. Di hari yang suci ini, umat Islam diharapkan dapat mengurangi perasaan benci, menyebarkan kasih sayang, dan meningkatkan rasa syukur atas segala nikmat yang telah diterima.
Idul Fitri sendiri jatuh pada tanggal 1 Syawal, yang menandai berakhirnya bulan Ramadan. Hal ini merupakan saat yang tepat untuk merayakan kemenangan spiritual setelah menjalani ibadah puasa. Oleh karena itu, sebagai bagian dari momentum tersebut, tidak ada salahnya untuk meluangkan waktu untuk saling bersilaturahmi, mempererat hubungan, serta memanjatkan doa-doa kebaikan bagi diri sendiri dan orang-orang tercinta. Semoga di hari yang fitri ini, kita semua mendapatkan ridha dan berkah dari Allah SWT.