Dalam dunia musik Indonesia, diperkenalkan band baru yang menarik perhatian dengan nama Biskuit Belia. Band ini merupakan hasil kolaborasi antara Harlan Boer, Pugar Restu Julian (Uga), dan Unggul Kardjono. Keberadaan Biskuit Belia seakan membawa kembali aroma nostalgia untuk para penggemar musik, khususnya bagi mereka yang menginginkan nuansa powerpop yang familiar dan menyentuh tema keluarga.
Kisahnya dimulai ketika Harlan Boer, yang kini menetap di Leiden, Belanda, memanfaatkan waktu libur sepekan dari restoran hamburger tempatnya bekerja pada Oktober 2023. Dalam waktu yang cukup singkat tersebut, ia bersama Uga dan Unggul, yang meskipun terpisah jarak masih dapat berkolaborasi lewat grup WhatsApp. Mereka mulai berbagi ide dan merancang lagu-lagu baru, termasuk lagu berjudul "Nonton E.T. di Pesawat," yang menjadi langkah awal Biskuit Belia memperkenalkan diri ke publik.
Biskuit Belia tidak hanya menawarkan musik, tetapi juga cerita. Proses pembuatan musik mereka menunjukkan kekuatan ikatan persahabatan yang sudah terjalin sejak lama. Harlan dan Uga, yang dikenal berasal dari band C’mon Lennon, bersama Unggul, yang juga berkontribusi dalam dunia musik dengan berbagai proyek, membuktikan bahwa kreativitas tak mengenal batasan waktu maupun jarak.
Tema dari lagu-lagu Biskuit Belia sangat relevan dengan pengalaman banyak orang, terutama yang berorientasi pada keluarga. “Nonton E.T. di Pesawat” menggambarkan momen-momen sederhana tetapi berarti, yang sering kali terlewatkan dalam kesibukan hidup. Melalui lirik-lirik yang mereka ciptakan, Biskuit Belia mengajak pendengar untuk kembali merenungkan pentingnya keluarga dan kenangan-kenangan berharga. Hal ini menjadi salah satu daya tarik utama dari band tersebut.
Dalam upaya memperkenalkan diri, Biskuit Belia bekerja sama dengan label Demajors untuk merilis single debutnya. Lagu ini bukan hanya sekadar perkenalan, tetapi juga menjadi pengingat akan nostalgia yang mengindikasikan perjalanan panjang Harlan, Uga, dan Unggul di kancah musik Indonesia.
Berikut adalah beberapa poin menarik yang menjadi kekuatan dari Biskuit Belia:
-
Kolaborasi Sejati: Meskipun terpisah oleh jarak, Harlan, Uga, dan Unggul bisa menggabungkan ide dan kreativitas dalam menyusun musik, menunjukkan bahwa persahabatan dan kolaborasi tetap penting.
-
Tema Keluarga: Lirik-lirik yang ditawarkan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari banyak orang, menyentuh aspek keluarga yang mungkin sering terlupakan di tengah kesibukan modern.
-
Genre Powerpop: Dengan kembali mengusung genre powerpop, Biskuit Belia berupaya mengadopsi unsur-unsur musik yang dikenang dan diminati oleh generasi sebelumnya.
-
Nostalgia: Band ini memberikan nuansa nostalgia bagi mereka yang pernah menikmati musik di masa lalu, sekaligus memperkenalkan gaya baru bagi generasi yang lebih muda.
- Produksi Profesional: Meskipun terbentuk secara virtual, mereka tetap mengutamakan kualitas dengan memilih studio rekaman yang baik dan melibatkan tangan-tangan kreatif.
Sebelum merilis musiknya, perjalanan Biskuit Belia telah menampakkan dedikasi dan semangat yang tinggi dari ketiga anggota. Proses rekaman dilakukan di tempat masing-masing, dengan Uga merekam drum di Jalak Studio dan Unggul merekam bass di rumahnya di Cimanggis. Hal ini menunjukkan bahwa despite of technology, kolaborasi yang menarik bisa tetap berlangsung dari mana saja.
Melalui peluncuran "Nonton E.T. di Pesawat," Biskuit Belia berharap dapat menjangkau pendengar yang rindu akan melodi yang menghanyutkan serta lirik yang relatable. Dengan memadukan elemen nostalgia dan semangat keluarga, band ini bertekad untuk meninggalkan jejak yang berarti dalam industri musik Indonesia.