Momen menggemaskan telah mencuri perhatian netizen ketika Kiano, putra pasangan Baim Wong dan Paula Verhoeven, terlihat memimpin shalat. Video yang beredar di media sosial menunjukkan Kiano beraksi sebagai imam, yang langsung menjadi topik hangat di kalangan warganet. Dalam penampilannya, Kiano tampak percaya diri dan lantang dalam membaca bacaan shalat, meski ada beberapa kesalahan dan ia juga melewatkan beberapa surat pendek.
Baim Wong, selaku orang tua, mengungkapkan rasa terharunya terhadap kemampuan anaknya. Dalam salah satu keterangan di media sosial, ia mengaku tidak pernah secara khusus mengajarkan Kiano untuk menjadi imam, namun kadang Kiano terlihat mengikuti saat Baim shalat. Baim menuliskan, "Terharu liatnya, tapi ada lucunya juga," mengindikasikan bahwa meski ini adalah sebuah pencapaian, ada sisi humor dalam aksi tersebut.
Meskipun banyak yang menganggap momen tersebut sebagai hal yang manis, reaksi beragam turut menyelimuti aksi Kiano. Beberapa netizen memberikan pendapat bahwa anak-anak yang belum mencapai usia baligh tidak seharusnya menjadi imam bagi orang dewasa. Salah satu pengguna Twitter, @ult, menegaskan bahwa "masih belum baligh tidak boleh menjadi imam untuk orang yang sudah baligh." Pendapat serupa juga diungkapkan oleh pengguna dengan nama @man, yang menyoroti kurangnya kesempurnaan dalam gerakan shalat Kiano, menganggap bahwa seharusnya Kiano belum layak untuk menjadi imam.
Namun, tidak semua komentar negatif. Di sisi lain, beberapa netizen menilai bahwa ini merupakan bagian dari proses belajar. Pengguna @apr**** menyampaikan bahwa tanpa belajar dari pengalaman, Kiano tidak akan bisa berkembang, dan mengingat usianya, wajar jika masih banyak yang perlu diperbaiki.
Dari sudut pandang hukum agama, diskusi mengenai anak kecil yang menjadi imam juga menarik untuk dibahas. Menurut sumber-sumber yang terdokumentasi, di era Nabi Muhammad SAW, pernah ada anak berusia enam atau tujuh tahun yang menjadi imam. Peristiwa ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari, yang menyatakan bahwa jika tiba waktu shalat, yang seharusnya diutamakan untuk menjadi imam adalah mereka yang paling banyak hafalannya.
Meskipun demikian, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh seorang imam. Dalam madzhab Syafii, urutan yang lebih diutamakan untuk menjadi imam adalah:
- Yang paling fakih (paham terhadap hukum Islam)
- Yang paling banyak hafalan Al-Qur’an
- Yang paling wara’ (menghindari hal-hal syubhat)
- Yang paling tua
- Yang paling baik nasab
- Yang paling bagus penyebutannya
- Yang paling bersih bajunya
- Yang paling bagus suaranya
- Yang paling bagus akhlaknya
- Yang paling bagus wajahnya
Jika sebuah masjid memiliki imam tetap, maka imam tersebut lebih diprioritaskan untuk memimpin shalat, dan situasi di mana anak kecil menjadi imam untuk orang dewasa menjadi khilaful awla, atau menyelisihi hal yang utama.
Meski ada batasan yang jelas mengenai siapa yang pantas menjadi imam, konteks pembelajaran dan pengalaman memperlihatkan bahwa anak kecil dapat memimpin shalat, asalkan mereka telah memenuhi kriteria tertentu. Dalam hal ini, Kiano yang masih dalam proses belajar menunjukkan ketertarikan dan keberanian untuk berpartisipasi dalam aktivitas keagamaan, yang sangatlah positif.
Pengalaman ini tidak hanya memberikan pelajaran bagi Kiano, tetapi juga menggugah masyarakat untuk lebih terbuka terhadap peran anak-anak dalam kegiatan ibadah, selama hal itu dilakukan dengan cara yang mendidik dan sesuai. Dengan catatan, penting untuk diingat bahwa perjalanan religius setiap individu adalah unik, dan setiap langkah kecil dalam belajar sangatlah berharga.