Apa Itu Kurikulum? Temukan Pengertian dan Fungsinya di Sini!

Kurikulum merupakan komponen penting dalam sistem pendidikan yang berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar. Definisi kurikulum menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta metode yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Konsep ini menekankan bahwa kurikulum lebih dari sekadar daftar mata pelajaran, melainkan sebagai pengalaman pendidikan yang meliputi aspek sosial, budaya, olahraga, dan seni.

Etimologi kata "kurikulum" berasal dari bahasa Latin, di mana “curir” berarti pelari dan “curere” berarti tempat berpacu. Dalam konteks pendidikan, istilah ini dapat diartikan sebagai jalur yang harus dijalani peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, kurikulum juga berfungsi sebagai panduan untuk pembentukan karakter dan pengembangan kemampuan siswa secara menyeluruh.

Sejarah kurikulum di Indonesia menunjukkan berbagai perubahan yang terjadi seiring perkembangan zaman dan kebutuhan pendidikan. Beberapa kurikulum yang pernah diterapkan antara lain:

Tujuan kurikulum terbagi menjadi beberapa tingkatan. Dalam UU No. 20 Tahun 2003, tujuan pendidikan nasional mencakup pengembangan potensi peserta didik menjadi individu yang beriman, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab. Tujuan institusional merujuk pada kualifikasi yang harus dicapai di suatu lembaga pendidikan, sedangkan tujuan kurikuler menjelaskan tujuan dari masing-masing mata pelajaran, serta tujuan instruksional yang mengharapkan kemampuan spesifik dari siswa setelah menyelesaikan unit pembelajaran.

Kurikulum memiliki fungsi yang sangat beragam, baik untuk siswa, guru, kepala sekolah, hingga masyarakat dan orang tua. Berikut adalah beberapa fungsinya:

Secara umum, kurikulum juga memiliki lima fungsi mendasar dalam pendidikan:

  1. Fungsi Penyesuaian: Membantu siswa beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
  2. Fungsi Integrasi: Mengintegrasikan nilai-nilai sosial dan budaya ke dalam pendidikan.
  3. Fungsi Diferensial: Mengakomodasi perbedaan individu dan mendorong pemikiran kritis.
  4. Fungsi Persiapan: Mempersiapkan siswa untuk kelanjutan pendidikan atau dunia kerja.
  5. Fungsi Diagnostik: Mengidentifikasi kemampuan dan kesulitan belajar siswa untuk memberikan bimbingan yang tepat.

Sementara itu, komponen-komponen kurikulum juga sangat krusial. Menurut Soemanto, ada empat komponen utama dalam kurikulum: tujuan (objective), materi (knowledges), pengalaman belajar (school learning experience), dan penilaian (evaluation). Keempat komponen ini saling berkaitan dan membentuk sebuah sistem yang utuh untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

Dengan demikian, pemahaman tentang kurikulum menjadi sangat penting, tidak hanya bagi pelajar dan pendidik, tetapi juga bagi orang tua dan masyarakat luas. Kurikulum yang baik dan relevan menjadi fondasi dalam menciptakan generasi yang cerdas, mandiri, dan siap menghadapi tantangan zaman. Pendidikan yang berkualitas dapat terwujud melalui pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan serta perkembangan zaman.

Exit mobile version