PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) memperkirakan lonjakan jumlah penumpang pesawat yang akan melintasi 37 bandara yang dikelolanya selama arus mudik Lebaran 2025. Diprediksi, angka penumpang akan mencapai 10,8 juta, meningkat signifikan dari 9,9 juta pada periode yang sama tahun lalu. Direktur Utama InJourney, Maya Watono, mengungkapkan bahwa peningkatan ini mencatatkan angka kenaikan sebesar 9,3% dibandingkan tahun sebelumnya.
Dalam konferensi pers yang berlangsung di Kementerian BUMN, Jakarta, pada 6 Maret 2025, Maya menekankan bahwa estimasi ini menunjukkan tren positif dalam sektor penerbangan domestik. “Trafik penerbangan juga diprediksi mengalami pertumbuhan. Kami memperkirakan ada 81.401 penerbangan selama periode mudik Lebaran, meningkat 5,1% dari 77.451 penerbangan di tahun lalu,” ujarnya. Periode arus mudik ini dijadwalkan berlangsung dari 21 Maret hingga 11 April 2025.
Sebagai bagian dari persiapan menghadapi lonjakan penumpang, InJourney Airports akan beroperasi 24 jam di semua bandara, kecuali Bandara Ngurah Rai di Bali, yang akan ditutup pada 29 Maret 2025 bertepatan dengan hari Nyepi. “Kami optimis dapat memberikan layanan optimal kepada penumpang, meskipun ada pengecualian di hari Nyepi,” kata Maya.
Untuk mengantisipasi kepadatan yang mungkin terjadi, InJourney Airports juga menyiapkan 17.175 personel yang siap membantu kelancaran arus mudik. Ini merupakan langkah strategis guna memastikan setiap penumpang mendapatkan pelayanan yang baik saat melakukan perjalanan.
Peningkatan jumlah penumpang ini juga didorong oleh kebijakan penurunan tarif tiket pesawat di seluruh bandara yang dikelola. Maya mengungkapkan bahwa terdapat penurunan tarif hingga 50% untuk beberapa jenis layanan, termasuk Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) dan Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan, dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJP4U). Meski kebijakan ini dapat berdampak pada pendapatan perusahaan, Maya memastikan bahwa pengelolaan bandara akan tetap berjalan dengan baik. "Servis bandaranya tidak berkurang walaupun kami memberikan diskon pada PJPU dan PJP4U," tegasnya.
Dalam konteks yang lebih luas, momen mudik Lebaran ini kerap dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata domestik. "Saya mendorong masyarakat untuk berwisata di Indonesia guna meningkatkan pergerakan trafik domestik," ujar Maya. Hal ini tidak hanya relevan sebagai ajakan untuk meramaikan industri pariwisata, tetapi juga memberikan dampak positif bagi sektor penerbangan yang mengalami peningkatan permintaan.
Berikut adalah rincian prediksi penumpang dan penerbangan selama mudik Lebaran 2025:
- Jumlah Penumpang: 10,8 juta
- Peningkatan dari Tahun Lalu: 9,3%
- Jumlah Penerbangan: 81.401
- Periode Arus Mudik: 21 Maret hingga 11 April 2025
- Personel yang Dikerahkan: 17.175
Dengan berbagai persiapan yang matang, harapan tinggi diletakkan pada kesuksesan operasional bandara dan kelancaran perjalanan penumpang selama periode lebaran. Peningkatan jumlah penumpang yang cukup signifikan dapat menjadi indikator positif bagi pemulihan sektor penerbangan di Indonesia pascapandemi COVID-19. Seiring dengan itu, masyarakat pun diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan mudik ini untuk berkumpul dengan keluarga serta menikmati liburan domestik.