Para astronom tengah mengamati asteroid berukuran besar yang berpotensi menabrak Bumi pada 22 Desember 2032. Asteroid yang dikenal sebagai 2024 YR4 ini memiliki ukuran sekitar 300 kaki atau sekitar 91 meter, yang setara dengan patung Liberty di New York. Pengukuran terbaru menunjukkan bahwa peluang tabrakan dengan Bumi adalah 2,3%, meningkat dari angka sebelumnya yang hanya 1,33%. Meskipun demikian, probabilitas asteroid ini melewat dari Bumi tetap cukup tinggi, mencapai 97,7%.
Para ahli menjelaskan bahwa meskipun asteroid 2024 YR4 tidak sebesar asteroid yang menyebabkan kepunahan massal pada zaman dinosaurus, dampak yang ditimbulkan jika asteroid ini jatuh ke Bumi bisa sangat signifikan. Dampaknya bisa meratakan sebuah kota atau bahkan memicu tsunami jika jatuh di lautan. Oleh karena itu, Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) dan Kantor Pertahanan Planet Eropa (ESA) terus memantau pergerakan asteroid ini dengan serius.
Asteroid 2024 YR4 ditemukan pada 27 Desember 2024 oleh para ilmuwan di Chile yang menggunakan teleskop dari Asteroid Terrestrial-impact Last Alert System (ATLAS). Penemuan ini membuat Jaringan Peringatan Asteroid Internasional mengeluarkan peringatan mengenai potensi dampak yang mungkin terjadi. Lokasi dampak yang bisa terdampak meliputi wilayah yang sangat luas, termasuk Samudra Pasifik bagian timur, Amerika Selatan bagian utara, Samudra Atlantik, Afrika, Laut Arab, hingga Asia Selatan.
Dampak dari asteroid jika benar-benar jatuh ke Bumi bisa mencapai puluhan kilometer dari titik tumbukan. Kerusakan yang diakibatkan akan tergantung pada ukuran dan kecepatan asteroid tersebut. Dalam hal ini, NASA menggunakan skala Torino untuk menilai tingkat bahaya dari asteroid, dengan skor maksimum 10 untuk tingkat ancaman terhadap peradaban. Saat ini, asteroid 2024 YR4 memiliki skor tiga, menjadikannya sebagai asteroid dengan peringkat kedua tertinggi yang pernah tercatat dalam skala tersebut.
Sebelumnya, asteroid lain yang lebih besar yaitu Apophis, yang memiliki diameter 375 meter, sempat mencapai tingkat empat pada skala Torino dengan peluang tabrakan 3%. Namun, setelah dilakukan pengamatan lebih lanjut, risiko tersebut diturunkan menjadi nol, dengan kepastian bahwa Apophis tidak akan mendekati Bumi dalam seratus tahun ke depan.
Para astronom percaya bahwa informasi lebih lanjut mengenai ukuran, lintasan, dan orbit dari 2024 YR4 akan dikumpulkan dalam waktu dekat, terutama saat asteroid ini melintas dekat Bumi pada tahun 2028. Data baru yang dikumpulkan diharapkan dapat memperkecil peluang terjadinya tabrakan dengan Bumi.
Fenomena ini mengingatkan kita akan perlunya terus berinvestasi dalam pengamatan dan penelitian objek luar angkasa. Meski saat ini peluang tabrakan terbilang rendah, sejarah telah menunjukkan bahwa potensi ancaman dari asteroid tetap ada. Dengan perkembangan teknologi dan kerjasama internasional dalam pengamatan kosmos, diharapkan kita dapat lebih siap menghadapi kemungkinan serupa di masa depan.
Secara keseluruhan, pemantauan dan studi lebih lanjut terhadap asteroid seperti 2024 YR4 sangat penting untuk meningkatkan pemahaman kita tentang ancaman asteroid dan untuk melindungi planet kita dari kejadian yang tidak diinginkan. Namun, dalam hal ini, masyarakat diharapkan tidak panik, mengingat peluang terjadinya tabrakan masih tergolong kecil.