Bank Mandiri bersama Mandiri Sekuritas telah menggelar Mandiri Investment Forum (MIF) 2025, sebuah forum investasi terbesar di Indonesia yang kembali hadir dengan semangat mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan. Dalam penyelenggaraannya yang memasuki tahun ke-14, MIF 2025 mengangkat tema “Nourishing Future Growth”, yang bertujuan untuk menyoroti strategi pertumbuhan ekonomi Indonesia ditengah kondisi global yang dinamis, serta membuka peluang investasi yang semakin berkembang.
Acara yang diadakan di Hotel Fairmont Jakarta pada Selasa, 11 Februari 2025, ini dihadiri oleh sekitar 23 ribu peserta, termasuk lebih dari 700 investor asing, perwakilan kedutaan besar, serta anggota kamar dagang dari berbagai negara. MIF 2025 menjadi wadah strategis bagi pembuat kebijakan, ahli global, dan pelaku industri untuk mendiskusikan potensi investasi di Indonesia, memberikan wawasan mendalam mengenai tren ekonomi dan sektor-sektor yang menjanjikan.
Dalam sambutannya, Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menekankan pentingnya sektor perbankan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. “Bank Mandiri terus berkomitmen untuk mendukung investasi di sektor-sektor strategis seperti pertanian, energi, telekomunikasi, serta industri makanan dan minuman,” ungkapnya. Ia juga menambahkan bahwa inovasi digital yang dikembangkan, seperti platform Livin’ dan Kopra by Mandiri, berperan penting dalam meningkatkan akses layanan perbankan.
Data yang memberikan dampak signifikan dalam forum ini adalah total dana kelolaan para investor yang mencapai USD18,65 triliun. Darmawan menjelaskan bahwa angka ini meningkat 33 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yang tercatat sebesar USD14 triliun. Cakupan investor yang luas ini dicapai melalui kerja sama dengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi (BKPM), Kementerian Luar Negeri, dan kantor luar negeri Bank Mandiri.
Bank Mandiri, melalui MIF, terus memperkuat komitmen untuk memberikan kontribusi nyata dalam mendorong investasi di Indonesia. “Kami berupaya membangun optimisme dan kepercayaan investor dalam melihat prospek ekonomi Indonesia ke depan, khususnya di tengah tantangan global yang tinggi,” jelas Darmawan.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo, juga memberikan harapan pada MIF 2025 agar menjadikan forum ini sebagai jembatan kepercayaan bagi investor. Ia menekankan bahwa reformasi BUMN akan menjadi faktor pendorong bagi pertumbuhan yang lebih baik di Indonesia. “Setiap pemerintah punya prioritas, kami fokus pada bidang pangan dan energi,” tambahnya, menegaskan bahwa strategi baru ini perlu disampaikan kepada investor agar mereka memahami fokus pemerintah saat ini.
Dalam MIF 2025, sektor-sektor investasi yang menjadi sorotan meliputi:
- Pertanian: Mendorong ketahanan pangan nasional melalui investasi di teknologi pertanian modern dan pengembangan infrastruktur.
- Energi: Memperkuat keberlanjutan dengan investasi di energi terbarukan dan efisiensi energi untuk mendukung transisi energi.
- Telekomunikasi: Memperluas akses internet dan layanan digital di seluruh Indonesia.
- Industri Makanan dan Minuman: Meningkatkan produksi lokal dan kualitas produk untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.
Dengan adanya forum ini, diharapkan investor mendapatkan gambaran yang jelas mengenai arah investasi di Indonesia dan mendorong pengalaman berbagi pengetahuan serta praktik terbaik dalam investasi. Keterlibatan berbagai pemangku kepentingan dalam forum ini menunjukkan sinergi yang kuat untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada demi pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan di masa depan. Inisiatif ini tidak hanya membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menggerakkan perekonomian mikro yang berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.