Bank Mandiri Perkuat Wholesale & Kredit Berkelanjutan di 2024

Bank Mandiri terus berkomitmen untuk memperkuat posisinya dalam segmen wholesale dan memperluas penyaluran kredit berkelanjutan pada tahun 2024. Melalui langkah strategis ini, pihak manajemen bank yang dikenal dengan kode emiten BMRI tersebut bertujuan untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, mengungkapkan bahwa hingga akhir 2024, total realisasi kredit secara konsolidasi diperkirakan mencapai Rp 1.670,55 triliun, mencatat pertumbuhan 19,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh penyaluran kredit wholesale yang semakin meningkat, yang berfungsi sebagai pendorong utama bagi bisnis perbankan perseroan. "Kami optimis sepanjang tahun 2024, Bank Mandiri mampu mencatatkan pertumbuhan kredit dan tabungan lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan pertumbuhan industri," kata Darmawan.

Dalam upaya mendukung pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri mengedepankan beberapa sektor strategis antara lain:

Sektor korporasi menunjukkan pertumbuhan signifikan, dengan penyaluran kredit mencapai Rp 913,3 triliun, tumbuh 25,5% year on year (YoY). Sementara itu, kredit untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga mencatatkan pertumbuhan 6% YoY menjadi Rp 135 triliun, sejalan dengan komitmen Bank Mandiri untuk memperkuat ekonomi berbasis kerakyatan.

Kualitas kredit menjadi perhatian utama bagi bank ini, di mana rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) berhasil dijaga di level 0,97%, menurun 5 basis poin dari tahun sebelumnya. Komitmen Bank Mandiri untuk menjaga keberlanjutan bisnis yang sehat juga terlihat dari posisi rasio pencadangan yang mencapai 304% pada akhir tahun 2024.

Digitalisasi menjadi kunci dalam strategi Bank Mandiri untuk memperkuat ekosistem wholesale dan meningkatkan inklusi keuangan. Transformasi digital yang dilakukan termasuk pengembangan platform unggulan seperti Super App Livin’ by Mandiri dan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri. Hingga akhir 2024, jumlah pengguna Livin’ by Mandiri mencapai 29,3 juta dengan frekuensi transaksi yang meningkat 38% YoY, sementara Kopra by Mandiri berhasil mengelola transaksi senilai Rp 22.700 triliun dengan pertumbuhan 17% YoY.

Pertumbuhan yang solid juga tercermin dari pendapatan non-bunga Bank Mandiri yang mencapai Rp 42,32 triliun, tumbuh 4,12% YoY. Bank ini mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 55,8 triliun, berkat efektivitas strategi berbasis digital dan efisiensi operasional.

Darmawan menekankan pentingnya keberlanjutan dalam operasional Bank Mandiri, termasuk aspek Environmental, Social, and Governance (ESG). Portofolio berkelanjutan Bank Mandiri tercatat mencapai Rp 293 triliun, dengan kontribusi signifikan berasal dari sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) yang mencapai Rp 11,8 triliun.

Inisiatif untuk memperluas pembiayaan berbasis keberlanjutan menjadi fokus utama Bank Mandiri, dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip ramah lingkungan dalam penyaluran kredit. Dengan demikian, Bank Mandiri tidak hanya berperan dalam memberikan layanan keuangan, tetapi juga berkontribusi dalam menjawab tantangan perubahan iklim dan mendukung transisi menuju ekonomi hijau di Indonesia.

Dalam menghadapi tantangan ekonomi yang dinamis, Bank Mandiri optimis bahwa melalui strategi jangka panjang yang berorientasi pada keberlanjutan dan digitalisasi, mereka dapat terus berperan sebagai salah satu pilar pertumbuhan ekonomi nasional yang berdaya saing tinggi. Bank ini berkomitmen untuk menjembatani akses pembiayaan yang lebih luas bagi pelaku usaha di berbagai sektor, sehingga mendorong pertumbuhan yang stabil dan berkelanjutan.

Exit mobile version