Buntut Sepi Penonton, Umi Pipik Diduga Bagi Tiket Film Gratis!

Ibunda Abidzar Al Ghifari, Umi Pipik, menjadi sorotan publik setelah kabar bahwa ia membagi-bagikan tiket film “A Business Proposal” kepada peserta jemaah pengajian. Isu ini muncul pada Jumat (7/2/2025) setelah seorang pengguna Twitter dengan akun @burguendy mengungkapkan informasi tersebut. Menurut akun tersebut, Umi Pipik membeli 100 tiket film untuk dibagikan secara gratis kepada ibu-ibu yang mengikuti kajian di rumahnya.

Umi Pipik dikabarkan menawarkan tiket tersebut kepada para jemaah pengajian di rumahnya, tetapi kabar itu tidak mendapat sambutan hangat. “Terus nyokap gue gak mau ikut, katanya ini film diboikot temennya cuma hah heh hoh aja,” ujar pengguna Twitter tersebut, yang menunjukkan bahwa tawaran tersebut tampaknya ditolak oleh banyak peserta. Penyebab penolakan ini berakar dari kontroversi Abidzar Al Ghifari yang membuat pernyataan tidak sensitif tentang penggemar K-Pop dan K-Drama, yang menimbulkan reaksi negatif di masyarakat.

Kontroversi ini berlanjut dengan pengumuman bahwa film “A Business Proposal” hanya berhasil menarik sekitar 6.900 penonton pada hari pertama penayangan di 1.270 bioskop di Indonesia. Angka tersebut terbilang sangat rendah, memperlihatkan okupansi bioskop kurang dari empat persen. Hal ini tentu menambah ketidakpastian di kalangan produser dan tim pemasaran film.

Banyak warganet memberikan tanggapan beragam terhadap situasi ini. Sebagian dari mereka menunjukkan simpati kepada Umi Pipik, yang dinilai harus menanggung beban kesalahan putranya. “Siapa sangka cobaan Umi Pipik di 2025, harus nyapuin anaknya blunder,” tulis salah satu warganet. Ada pula yang menyarankan Umi Pipik untuk memberikan nasehat kepada Abidzar, daripada hanya mendukungnya tanpa kritikan.

1. Umi Pipik dikabarkan membagi tiket film “A Business Proposal” secara gratis.
2. Penolakan tawaran tiket tersebut dikarenakan kontroversi Abidzar Al Ghifari.
3. Film “A Business Proposal” hanya mencatat 6.900 penonton pada hari pertama penayangan.
4. Angka okupansi bioskop untuk film tersebut kurang dari empat persen.
5. Warganet merespons beragam, dari simpati kepada Umi Pipik hingga penilaian kritis terhadap Abidzar.

Kejadian ini menambah deretan isu yang dihadapi film “A Business Proposal”, yang sebelumnya telah disorot akibat banyaknya kritik terhadap Abidzar. Kontroversi itu muncul ketika dia blunder dengan menyatakan bahwa banyak penggemar K-Pop dan K-Drama bersikap fanatik. Pernyataan ini jelas mempengaruhi citra film yang dibintanginya dan mengundang animo publik yang lebih rendah dari yang diharapkan.

Dengan situasi yang semakin memanas, banyak orang bertanya-tanya bagaimana keadaan film ini ke depan, terutama dengan adanya rencana boikot yang beredar di media sosial. Meski Umi Pipik berusaha untuk membantu anaknya dengan cara membagikan tiket gratis, hasilnya tidak sesuai harapan. Penonton yang enggan menikmati film yang terkait dengan kontroversi tersebut menunjukkan bahwa dampak pernyataan Abidzar dapat memengaruhi industri hiburan secara luas.

Berkaca dari kejadian ini, pelajaran penting bagi artis dan publik figur adalah pentingnya menjaga reputasi dan sensitif terhadap ungkapan yang mungkin bisa menyinggung masyarakat. Jika kesalahan yang sama terulang, dampaknya tidak hanya berimbas pada citra pribadi, tetapi juga dapat membawa dampak negatif bagi proyek yang sedang dikerjakan. Umi Pipik tentu berharap bahwa dengan upaya membagikan tiket tersebut, lebih banyak orang akan mendapat kesempatan untuk menonton film putranya, meski dengan tantangan yang dihadapi saat ini.

Exit mobile version