Pengguna ChatGPT di beberapa negara mengalami kesulitan akses pada Kamis siang, 6 Februari, sebagaimana dilaporkan oleh DownDetector. OpenAI, perusahaan pengembang ChatGPT, mengonfirmasi adanya gangguan tersebut dan tengah melakukan investigasi. Kejadian ini dimulai pada Rabu, 5 Februari, pukul 20.28 PST, atau setara dengan Kamis, 6 Februari, pukul 11.20 WIB, ketika pengguna melaporkan bahwa layanan tidak dapat diakses.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, ChatGPT mengalami downtime sekitar satu jam lebih, tepatnya dari pukul 11.00 WIB hingga 12.15 WIB. Setelah perbaikan dilakukan, layanan kembali dapat diakses pada pukul 13.40 WIB. Sebuah pernyataan resmi dari OpenAI menyebutkan bahwa pihak mereka telah melakukan pemulihan sebagian sistem, namun masih terdapat sejumlah masalah yang perlu diselesaikan sepenuhnya.
Juru bicara OpenAI menyatakan, “Semua sistem saat ini beroperasi,” yang memberikan harapan kepada pengguna bahwa layanan sudah kembali normal. Namun, meski banyak pengguna tidak mengalami gangguan lebih lanjut, situasi ini tentunya menimbulkan kerisauan di kalangan pengguna yang bergantung pada ChatGPT untuk berbagai keperluan, mulai dari pekerjaan hingga hiburan.
Dari hasil investigasi awal, OpenAI menemukan bahwa gangguan tidak hanya mempengaruhi ChatGPT, tetapi juga platform pembuat video berbasis AI bernama Sora. Ketidakstabilan pada kedua platform ini menunjukkan adanya kemungkinan permasalahan yang lebih besar terkait jaringan dan penyedia layanan internet.
Kejadian serupa sebelumnya pernah dialami ChatGPT pada Desember lalu. Saat itu, OpenAI menyebutkan bahwa kendala yang terjadi disebabkan oleh masalah dengan penyedia hulu, yaitu perusahaan yang bertindak sebagai penghubung antara penyedia layanan internet lokal dengan internet secara global. Situasi ini menekankan pentingnya infrastruktur digital yang stabil untuk keberlangsungan operasional layanan berbasis cloud seperti ChatGPT.
Adapun dampak dari gangguan ini cukup signifikan, terutama bagi pengguna yang mengandalkan teknologi AI untuk meningkatkan produktivitas mereka. Beberapa aktivitas yang terganggu antara lain:
- Pekerjaan: Para profesional yang menggunakan ChatGPT sebagai alat bantu riset atau penulis mungkin mengalami keterlambatan dalam menyelesaikan tugas.
- Pendidikan: Siswa dan pengajar yang menggunakan platform untuk pembelajaran daring juga terkena dampaknya, menghambat proses belajar terencana.
- Kreativitas: Pengguna yang mengandalkan ChatGPT untuk ide kreatif dalam pembuatan konten mengalami kendala saat berupaya menciptakan karya.
Dalam menghadapi posisi ini, OpenAI berkomitmen untuk terus memantau sistem dan membereskan masalah yang ada. Mereka mengajak pengguna untuk melaporkan kembali jika mengalami kendala serupa di masa mendatang. Dengan meningkatnya ketergantungan pengguna pada layanan AI, sensitivitas terhadap performa sistem menjadi semakin krusial.
Sebagai penutup, gangguan yang terjadi pada ChatGPT di beberapa negara pada Kamis siang ini menjadi pengingat akan tantangan yang dihadapi oleh teknologi terkini. Terlepas dari upaya perbaikan yang dilakukan oleh OpenAI, penting bagi pengguna untuk tetap waspada dan memiliki alternatif lain yang dapat digunakan dalam situasi serupa. Kejadian ini menunjukan bahwa meskipun teknologi AI menawarkan kemudahan, ketergantungan penuh pada satu platform bisa membawa risiko yang perlu diantisipasi.