DeepSeek: Chatbot AI Pesaing ChatGPT yang Bikin AS Ketar-ketir!

Kehadiran DeepSeek, aplikasi chatbot berbasis kecerdasan buatan asal China, kini menjadi sorotan utama di pasar teknologi dunia. Diluncurkan pada 10 Januari 2025 untuk pasar Amerika Serikat, aplikasi ini berhasil menarik perhatian setelah menduduki posisi teratas di App Store. Popularitasnya yang melesat cepat ini ternyata berdampak signifikan pada perusahaan-perusahaan teknologi besar di AS, seperti Nvidia dan Oracle, yang mengalami penurunan nilai saham yang drastis.

DeepSeek, yang dikembangkan oleh Hangzhou DeepSeek Artificial Intelligence Co., Ltd. dan afiliasinya, lahir di kota Hangzhou pada Juli 2023. Liang Wenfeng, seorang lulusan teknik informasi dan elektronik, adalah sosok di balik pendirian perusahaan ini. Dengan latar belakang pekerjaannya di industri chip, khususnya di chip Nvidia A100 yang saat ini dilarang diekspor ke China, ia bersama timnya memanfaatkan chip yang lebih terjangkau untuk membangun platform AI yang hebat ini. Dalam membangun DeepSeek, perusahaan mengklaim menghabiskan hanya sekitar US$6 juta, angka yang jauh lebih kecil dibandingkan miliaran yang diinvestasikan perusahaan AI besar lainnya di AS.

Fungsi utama dari DeepSeek adalah untuk memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan dengan cara yang efisien, dilengkapi oleh model DeepSeek-V3 yang menampung lebih dari 600 miliar parameter. Menurut pengguna, aplikasi ini tidak hanya bermanfaat, tetapi juga menawarkan fitur-fitur yang sangat menarik, sehingga banyak yang memberikan ulasan positif. Hal ini jelas menunjukkan bahwa DeepSeek bisa menjadi alternatif yang solid bagi chatbot lain seperti ChatGPT dan Meta AI.

Namun, keberhasilan DeepSeek di pasar AS tidak tanpa konsekuensi. Pada 27 Januari 2025, pasar keuangan di AS terguncang akibat dampak kehadiran aplikasi tersebut. Saham Nvidia mengalami penurunan terbesar dalam sejarah perusahaan, kehilangan hampir US$600 miliar dalam nilai pasar setelah harga sahamnya anjlok sebesar 17% dalam satu hari. Penurunan ini terjadi dalam konteks penurunan lebih dari 3% pada Nasdaq, yang melibatkan perusahaan-perusahaan teknologi dan pembuat chip di seluruh dunia. Hal ini menandakan bahwa kehadiran DeepSeek mulai mengguncang dominasi perusahaan-perusahaan besar di AS yang sebelumnya menguasai pasar AI.

Sebelum peluncurannya, DeepSeek juga mengalami tantangan saat popularitasnya melonjak. Pada hari yang sama ketika saham-saham perusahaan teknologi terkoreksi, DeepSeek mengumumkan bahwa mereka akan membatasi pendaftaran pengguna sementara waktu. Langkah ini diambil setelah aplikasi tersebut mengalami serangan siber, yang membuat platform tersebut sulit diakses oleh banyak pengguna. Gangguan ini adalah yang terlama dalam 90 hari terakhir dan bersamaan dengan momen ketika aplikasi tersebut mencapai status aplikasi gratis teratas di App Store.

Berikut adalah beberapa poin penting mengenai DeepSeek yang perlu diperhatikan:

1. Peluncuran dan Popularitas: DeepSeek dirilis pada 10 Januari 2025 dan segera menjadi aplikasi gratis yang paling banyak diunduh.
2. Biaya Pengembangan: Perusahaan menghabiskan sekitar US$6 juta, jauh lebih sedikit dibandingkan biaya yang dikeluarkan oleh pesaing-pesaing utama di AS.
3. Model Canggih: DeepSeek-V3, dengan lebih dari 600 miliar parameter, adalah salah satu model AI canggih yang memimpin standar global.
4. Dampak Pasar: Kehadiran DeepSeek membuat saham perusahaan teknologi tertekan, dengan Nvidia mengalami penurunan nilai pasar yang ekstrem.
5. Pembatasan Pendaftaran: Menghadapi serangan siber, DeepSeek membatasi pendaftaran pengguna untuk mengatasi beban server dan gangguan teknis.

Dengan semua faktor tersebut, DeepSeek jelas akan terus menjadi perhatian di pasar AI global. Bukan hanya karena inovasi yang dibawanya, tetapi juga dampaknya yang telah mengguncang pasar dan perusahaan-perusahaan besar, menjadi tantangan signifikan bagi penguasaan teknologi di AS.

Exit mobile version