Presiden Donald Trump telah menandatangani kesepakatan penyelesaian di Gedung Putih pada Rabu lalu, yang mengakhiri gugatan yang diajukan terhadap Meta, pemilik Facebook dan Instagram. Langkah ini diambil setelah akun Trump ditangguhkan pasca-serangan bersejarah pada 6 Januari 2021 di Capitol. Menurut sumber yang mengetahui masalah ini, kesepakatan tersebut mensyaratkan Meta membayar sekitar $25 juta, di mana $22 juta akan dialokasikan untuk dana perpustakaan presiden Trump yang akan datang, sedangkan sisanya akan digunakan untuk biaya hukum.
Dalam perjalanan hubungan antara Trump dan Meta, banyak perkembangan yang mengindikasikan adanya rekonsiliasi. Mark Zuckerberg, CEO Meta, belakangan ini mencurahkan perhatian lebih pada Trump, terutama setelah Trump dinyatakan sebagai calon presiden dalam pemilihan tahun 2024. Zuckerberg bahkan menyumbangkan $1 juta untuk pelantikan Trump dan hadir dalam acara-acara penting, termasuk duduk berdekatan dengan anggota kabinet Trump. Interaksi ini menunjukkan perubahan drastis dibandingkan dengan pernyataan Trump sebelumnya, di mana dia mengancam akan memasukkan Zuckerberg ke penjara, akibat ketidakpuasan terhadap kebijakan moderasi konten Meta.
Penyelesaian ini datang pada saat ketika Meta melakukan penyesuaian pada kebijakan mediannya. Beberapa langkah signifikan yang diambil Meta meliputi:
1. Menghentikan program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi, yang dianggap sebagai respon terhadap tekanan dari kritikus konservatif.
2. Mengganti pemeriksa fakta independen dengan sistem “community notes” yang memungkinkan pengguna untuk memberikan masukan terkait konten.
3. Mengurangi penggunaan sistem moderasi otomatis di platform mereka, mengikuti keluhan dari para kritikus yang menganggap platform-seperti Facebook dan Instagram- melakukan sensor pada konten yang bersifat konservatif.
Perubahan kebijakan ini menjadikan Meta lebih sejalan dengan visi Trump mengenai bisnis dan media sosial. Selain itu, penunjukan Dana White, bos UFC yang merupakan sekutu Trump, ke dalam dewan direksi Meta baru-baru ini memperlihatkan kedekatan yang semakin meningkat antara kedua pihak.
Sumber yang wajib dicatat menyatakan bahwa pembicaraan antara Trump dan Zuckerberg mengenai gugatan ini dilaksanakan di klub Trump pada bulan November, setelah pemilu. Selain itu, laporan dari Wall Street Journal menjadi penanda awal mengenai informasi kesepakatan penyelesaian ini. Meskipun begitu, baik Meta maupun pihak Gedung Putih menolak untuk memberikan komentar terkait perkembangan ini.
Akhir-akhir ini, langkah-langkah yang dilakukan oleh Meta menunjukkan sinyal bahwa perusahaan media sosial ini siap untuk beradaptasi dengan laju politik yang berubah. Dengan menjalin hubungan yang lebih erat dengan Trump, Meta mungkin berharap dapat mengurangi tekanan dari kelompok konservatif yang selama ini menyerukan lebih banyak kebebasan berbicara di media sosial.
Kesepakatan ini menjadi indikator bahwa meskipun ada pergeseran yang tajam dalam hubungan mereka awalnya, baik Trump maupun Meta kini menunjukkan adanya jalan menuju kolaborasi yang saling menguntungkan. Ketika pemilihan presiden 2024 semakin dekat, interaksi dan kesepakatan semacam ini akan menjadi sangat penting dalam menentukan dinamika politik dan sosial di Amerika Serikat.