Pada tahun 1950-an, Inggris memunculkan ide kontroversial yang mengejutkan dunia tentang pengembangan bom nuklir yang berisi ayam hidup. Konsep ini muncul di tengah ketegangan Perang Dingin ketika Inggris, merasa terancam oleh potensi invasi Uni Soviet, mencoba mencari strategi untuk menghalangi serangan tersebut.
Dalam rangka menghadapi ancaman dari timur, Inggris meluncurkan proyek bernama ‘Blue Peacock’. Rencana ini melibatkan penyimpanan ranjau nuklir seberat 10 kiloton yang dikebumikan di Jerman utara. Ranjau tersebut dirancang agar dapat diaktifkan dari jarak jauh atau melalui timer yang dapat ditunda hingga delapan hari. Tujuannya adalah untuk menimbulkan kontaminasi radioaktif yang diharapkan dapat memperlambat langkah pasukan Rusia.
Sebuah dokumen rahasia dari tahun 1955 menjelaskan bahwa mereka meyakini ranjau ini bisa menghancurkan fasilitas strategis dan mencegah musuh untuk menguasai wilayah dalam waktu lama. Namun, dalam proses pengembangannya, tim menghadapi tantangan teknis yang harus diatasi.
Salah satu masalah utama adalah perlunya menjaga suhu ranjau tetap stabil, dengan mempertimbangkan cuaca dingin yang menyelimuti Eropa. Bom nuklir yang dimiliki Inggris saat itu, yaitu ‘Blue Danube’, rentan terhadap suhu dingin, yang dapat membuatnya tidak berfungsi dengan baik. Upaya untuk memastikan bom tetap beroperasi memunculkan ide tidak biasa: menggunakan ayam sebagai sumber panas.
Para ilmuwan yang terlibat dalam proyek ini berpikir untuk menempatkan sekelompok ayam di dalam casing bom. Ayam-ayam ini akan disuplai makanan dan air yang cukup agar tetap hidup hingga satu minggu. Panas dari tubuh ayam diharapkan dapat menjaga agar ranjau tetap hangat dan beroperasi secara efektif.
Prototipe ranjau nuklir tersebut pun akhirnya dibuat. Namun, proyek ini tidak pernah sepenuhnya diimplementasikan dan dibatalkan setelah satu kali pengujian. Meski tampak seperti salah satu lelucon yang sering beredar, pencarian dokumen terkait ‘Blue Peacock’ menunjukkan bahwa idenya memang nyata. Faktanya, ketika informasi ini dibuka oleh Arsip Nasional Inggris pada tahun 2004, mereka harus mengklarifikasi bahwa berita tersebut bukanlah hoaks April Mop.
Dua pejabat publik menjelaskan bahwa meski idenya terlihat konyol dan menggelikan, tinjauan serius tetap dilakukan. “Ini bukan April Mop. Dokumen ini berasal langsung dari arsip di Aldermaston. Mengapa dan bagaimana kita memalsukannya?” ujar Profesor Peter Hennessy. Pernyataan tersebut menegaskan bahwa meskipun tampak tidak wajar, rencana tersebut adalah bagian dari sejarah kebijakan pertahanan Inggris di era Perang Dingin.
Dalam catatan sejarah, ‘Blue Peacock’ mencerminkan bagaimana negara-negara besar, saat menghadapi kekhawatiran eksistensial, dapat terlibat dalam perencanaan yang luar biasa dan terkadang tampak absurd. Inovasi yang melibatkan ayam ini menjadi cetak biru greget luar biasa dari kebijakan pertahanan yang tidak biasa, memperlihatkan betapa jauh temanya dapat melampaui batas logika konvensional.
Dengan pengembangan teknologi militer yang semakin canggih, serta mengingat situasi geopolitik saat itu, gambaran tentang bomba nuklir yang berisi ayam hidup tetap menjadi salah satu bab menarik dalam sejarah militer, yang menggambarkan ketegangan dan kreativitas manusia.