Elon Musk Sumbang Rp4,7 Triliun, Trump Dapat Akses Penuh!

CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk, kini menjadi nama terdepan dalam dunia politik Amerika Serikat, setelah terungkap bahwa ia menjadi penyumbang politik terbesar untuk Donald Trump dalam siklus pemilihan presiden 2024. Menurut laporan dari Washington Post yang mengutip analisis dokumen dari Komisi Pemilihan Federal (FEC), Musk telah menyumbangkan sedikitnya USD288 juta, setara dengan Rp4,7 triliun, untuk mendukung pencalonan Trump.

Dukungan Musk ini tidak hanya berbentuk uang, tetapi juga ditempatkan dalam konteks yang lebih luas dengan penunjukannya oleh Trump sebagai pemimpin Departemen Efisiensi Pemerintah, lembaga baru yang dibentuk dengan fokus kuat pada pengurangan pengeluaran dan regulasi federal. Langkah ini menunjukkan betapa besar pengaruh Musk dalam jaringan politik Trump, hingga beberapa pengamat menyebutnya sebagai “wakil presiden de facto yang tidak dipilih”.

Pengeluaran politik Musk sebagian besar dikumpulkan melalui America PAC, sebuah super PAC yang didirikan khusus untuk mendukung kandidat Trump dengan tujuan untuk menarik pemilih di negara-negara medan pertempuran yang memiliki basis pemilih rendah. Laporan menyebutkan bahwa America PAC berhasil mengumpulkan USD263 juta, didukung oleh sejumlah sekutu dekat Musk, termasuk anggota dewan Tesla Antonio Gracias dan investor ternama seperti Shaun Maguire dari Sequoia Capital.

Adapun rincian sumbangan yang diberikan Musk menunjukkan komitmennya yang lebih jauh untuk menggerakkan dukungan pemilih di kalangan komunitas yang tidak tetap. Pada akhir tahun lalu, Musk menyumbangkan USD11,2 juta pada 31 Desember, yang dianggap sebagai bagian dari “insentif petisi” yang diluncurkannya. Yang menarik, ia juga menginisiasi tawaran menyerahkan USD1 juta kepada individu di wilayah yang masih ragu memilih, sebagai imbalan atas penandatanganan petisi terkait kebebasan berbicara dan hak untuk memiliki senjata.

Dalam upaya untuk memperluas dampak dukungannya, Musk juga menawarkan USD47 kepada mereka yang berhasil membawa pemilih terdaftar dari negara-negara yang menjadi medan pertempuran, seperti Pennsylvania, Georgia, Nevada, Arizona, Michigan, Wisconsin, dan North Carolina, untuk ikut serta dalam penandatanganan petisi. Dengan berbagai aktivitas tersebut, Musk telah mengeluarkan setidaknya USD52,7 juta dalam bentuk insentif petisi dan donasi lainnya.

Kepentingan politik Musk juga sejalan dengan lonjakan kekayaannya yang luar biasa. Sejak kemenangan Trump pada 5 November, kekayaan bersih Musk dilaporkan melonjak lebih dari USD200 miliar, didorong oleh peningkatan harga saham Tesla, yang telah meningkat sekitar 70% sejak saat itu. Saat ini, estimasi kekayaan Musk mencapai USD442 miliar pada pertengahan Desember.

Menarik untuk dicatat bahwa sebelum terlibat aktif dalam politik, Musk memperlihatkan sikap netral. Namun, dukungannya kepada Trump semakin kuat setelah upaya percobaan pembunuhan terhadap calon presiden itu pada 13 Juli lalu, yang tanpa diragukan lagi menciptakan momen bersejarah dalam dinamika politik di AS.

Fenomena donasi politik Musk ini menggambarkan bagaimana kekuatan finansial dapat memengaruhi arah politik, khususnya dalam konteks pemilihan umum mendatang. Ia bukan hanya menyumbangkan uang, tetapi juga berupaya untuk membangun sebuah jaringan yang mendukung visi politik yang diusung oleh Trump. Seiring dengan berita ini berkembang, perhatian akan tertuju pada reaksi publik dan dampak jangka panjang dari keterlibatan Musk dalam politik, serta bagaimana ini berperan dalam pencalonan Trump ke depan.

Exit mobile version