Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan bahwa pemangkasan anggaran tidak akan mengganggu kinerja kementeriannya dalam mendorong transformasi BUMN dan melaksanakan kebijakan prioritas pemerintah. Hal ini dia lontarkan saat merespons berita mengenai pemangkasan anggaran Kementerian BUMN yang mencapai Rp 153 miliar. Dia menekankan komitmen untuk bekerja maksimal meski dalam kondisi anggaran yang terbatas.
"Saya rasa, selama kita kerjanya maksimal, tidak mengeluh, kita lakukan sebisa mungkin. Dengan keterbatasan dana BUMN selama ini, saya tidak mengeluh dan kita kerja keras saja," ujar Erick Thohir seusai rapat koordinasi dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait di Jakarta.
Erick menegaskan bahwa pemangkasan anggaran tidak akan memengaruhi keinginan kementerian untuk melakukan transformasi. Dia menjelaskan bahwa hal yang terpenting adalah mencari solusi sambil tetap mengutamakan pencapaian target yang telah ditetapkan. "Jadi kita coba cari jalan tanpa mengeluh. Karena yang penting mendorong bahwa kebijakannya jalan, transformasi BUMN juga jalan," papar Erick.
Mengenai besaran pemangkasan anggaran, Erick tidak memberikan rincian lebih lanjut, mengingat keputusan final mengenai hal tersebut belum ditetapkan. Namun, ia memastikan bahwa Kementerian BUMN akan terus fokus pada program-program prioritas yang telah direncanakan. "Kita akan tetap mengerjakan program-program prioritas BUMN," tegasnya.
Beberapa poin penting terkait pemangkasan anggaran dan langkah yang akan diambil oleh Kementerian BUMN mencakup:
- Anggaran yang Dipangkas: Pagu anggaran Kementerian BUMN untuk anggaran 2025 sebesar Rp 277,5 miliar, mengalami penurunan sekitar 3% dibandingkan alokasi anggaran 2024 yang sebesar Rp 284 miliar.
- Fokus pada Transformasi: Meskipun ada pemangkasan, Kementerian BUMN tetap berkomitmen menjalankan program transformasi yang sudah berjalan dan memastikan kebijakan tetap berjalan sesuai target.
- Keterbatasan Anggaran: Erick menekankan pentingnya mencari jalan keluar dan solusi terhadap keterbatasan dana untuk mencapai hasil yang diinginkan.
- Penegasan untuk Meraih Tujuan: Menteri BUMN menguatkan tekad kementerian untuk tidak hanya berhenti pada tantangan anggaran, tetapi tetap maju demi kemajuan BUMN dan perekonomian nasional.
Meskipun keputusan pemangkasan anggaran belum final, Erick optimis bahwa dengan kerja keras dan fokus, kementerian yang dipimpinnya dapat melewati tantangan tersebut. Ia berupaya memastikan bahwa semua program prioritas akan tetap dijalankan meskipun ada pengurangan anggaran.
"Kita harus bisa menunjukkan kepada masyarakat bahwa BUMN tidak hanya berfungsi sebagai alat pemerintah, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi yang bisa berkontribusi lebih," ungkap Erick. Ia menambahkan bahwa pengalaman dalam menghadapi keterbatasan anggaran akan memaksa kementeriannya untuk lebih inovatif dan efisien dalam penggunaan sumber daya.
Dengan semangat yang ditunjukkan, Erick Thohir dan Kementerian BUMN mengambil sikap optimis dalam menjalankan tugas meskipun ada pemangkasan anggaran. Fokus pada transformasi dan keberlanjutan program-program prioritas adalah kunci dalam menciptakan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional serta meningkatkan kinerja BUMN di masa mendatang.