Great Eastern Life Indonesia Bocorkan Strategi Investasi 2025

Perusahaan asuransi jiwa PT Great Eastern Life Indonesia mengungkapkan rencana dan strategi investasi untuk tahun 2025, menekankan pentingnya pengoptimalan hasil investasi dan likuiditas. Guna mencapai target ini, perusahaan akan mempertimbangkan berbagai faktor ekonomi, kondisi pasar, serta kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.

Hana, Direktur Keuangan Great Eastern Life Indonesia, mengarahkan fokus perusahaan untuk mengelola portofolio investasi dengan cermat. “Fokus utama tetap pada optimalisasi hasil investasi dan likuiditas dengan mempertimbangkan faktor ekonomi, kondisi pasar, dan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku,” ungkapnya dalam sebuah pernyataan.

Dalam upaya untuk meningkatkan hasil investasi, beberapa faktor positif diidentifikasi oleh Hana. Antara lain adalah stabilitas ekonomi, kebijakan moneter yang kondusif, serta potensi pemulihan pasar modal. Ketiga poin ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan nilai aset investasi, seiring dengan kelancaran program kerja pemerintah yang berimbas langsung kepada sektor riil.

Namun, tidak semua hal berjalan mulus. Hana juga menyoroti berbagai tantangan yang harus diwaspadai oleh perusahaan. Di antara tantangan tersebut adalah:

1. Volatilitas pasar
2. Ketidakpastian geopolitik
3. Perubahan kebijakan ekonomi

Ketiga komponen tersebut dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap pergerakan hasil investasi. Untuk menghadapinya, Great Eastern Life Indonesia berkomitmen untuk terus melakukan evaluasi kinerja investasi dengan pemantauan pasar yang ketat serta pengelolaan risiko yang disiplin. “Kami ingin memastikan stabilitas dan pertumbuhan investasi yang sehat,” tambahnya.

Sebagai gambaran, sepanjang tahun 2024, Great Eastern Life Indonesia berhasil mencatatkan hasil investasi yang positif, dengan Return on Investment (ROI) di atas 6%. Angka ini menunjukkan peningkatan yang memuaskan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hana mengklaim bahwa pencapaian tersebut didorong oleh strategi investasi yang tepat serta manajemen aset yang disiplin, yang menjaga keseimbangan antara potensi imbal hasil dan mitigasi risiko.

Beliau menambahkan, “Pertumbuhan aset investasi kami diiringi dengan pertumbuhan bisnis yang terus meningkat. Dengan begitu, hasil investasi yang didapat juga lebih tinggi seiring dengan pertumbuhan bisnis yang kami capai.”

Namun, di luar keberhasilan Great Eastern Life Indonesia, industri asuransi jiwa secara keseluruhan masih menghadapi tantangan besar dalam hal investasi. Data dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menunjukkan bahwa hasil investasi industri asuransi jiwa pada tahun 2024 hanya mencapai Rp23,91 triliun, menurun sebanyak 24,8% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatatkan hasil investasi sebesar Rp31,80 triliun. Ini menjadi sinyal adanya tantangan struktural yang lebih besar yang harus dihadapi oleh sektor ini.

Sementara itu, periode 2022 hingga 2023 ditandai dengan kebangkitan hasil investasi, yang melonjak sebesar 45,1% dari Rp21,91 triliun menjadi Rp31,80 triliun. Meski begitu, penurunan pada tahun 2024 menunjukkan bahwa hal-hal positif yang terjadi sebelumnya bukanlah suatu kepastian di masa depan.

Dari sini, dapat dilihat bahwa strategi investasi Great Eastern Life Indonesia memasuki fase yang sangat penting. Untuk meraih hasil terbaik, perusahaan tidak hanya bergantung pada situasi ekonomi yang ada, tetapi juga harus responsif terhadap dinamika pasar yang terjadi. Melalui penerapan strategi yang hati-hati dan disiplin dalam manajemen risiko, Great Eastern Life berupaya tidak hanya mencapai keberhasilan jangka pendek, tetapi juga membangun fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan berkelanjutan di masa depan.

Exit mobile version