Huawei Patenkan Sensor Sidik Jari 3D di Smartwatch, Fungsinya Gemilang!

Huawei baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah berhasil mematenkan teknologi sensor sidik jari 3D untuk perangkat smartwatch. Paten ini membawa kabar gembira bagi para pengguna jam tangan pintar, karena memungkinkan mereka untuk memanfaatkan berbagai fungsi canggih menggunakan pemindai yang lebih responsif dan intuitif. Dengan inovasi ini, Huawei berusaha untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih lengkap dan multifungsi.

Sensor sidik jari 3D yang dipatenkan oleh Huawei mampu merekam berbagai pola sidik jari dari berbagai jari, seperti ibu jari, jari telunjuk, dan jari tengah. Hal ini terungkap dalam ilustrasi paten yang menunjukkan kemungkinan penggunaannya untuk mengoperasikan berbagai fungsi pada smartwatch. Dikutip dari MySmartPrice, fungsi ini memungkinkan pengguna untuk menavigasi antarmuka dengan lebih mudah dan cepat, mengingat sensor tersebut mendukung beberapa gerakan dan cara penggunaan.

Paten yang dimiliki Huawei mirip dengan teknologi fingerprint in-display yang terdapat pada panel AMOLED di smartphone. Pemindai ini didesain untuk menangkap sidik jari dengan sudut pandang 360 derajat, sehingga pengguna dapat melakukan tugas yang berbeda hanya dengan menggunakan jari mereka. Contohnya, pengguna dapat mengatur fungsi tertentu berdasarkan jari yang didaftarkan. Misalnya, mendaftarkan ibu jari untuk kembali ke menu utama, jari telunjuk untuk melakukan panggilan, dan jari tengah untuk menutup aplikasi.

Berikut adalah beberapa fungsi menarik yang ditawarkan oleh sensor sidik jari 3D ini:

  1. Navigasi Antarmuka: Pengguna dapat kembali ke menu utama dengan mudah hanya dengan meletakkan ibu jari pada sensor.
  2. Kendalikan Panggilan: Jari telunjuk dapat diprogram untuk melakukan panggilan dengan cepat, meningkatkan kemudahan menggunakan smartwatch.
  3. Kontrol Volume dan Kecerahan: Dengan memutar jari di sensor searah atau berlawanan arah jarum jam, pengguna dapat menyesuaikan volume suara atau kecerahan layar.
  4. Fleksibilitas Penggunaan: Berbagai gerakan yang dapat dilakukan dengan jari yang berbeda memberikan kebebasan lebih bagi pengguna untuk mengustomisasi fungsi sesuai kebutuhan.

Sementara itu, meskipun paten ini memberikan gambaran jelas tentang potensi teknologi yang diusung oleh Huawei, perlu dicatat bahwa saat ini fitur tersebut masih dalam tahap pengembangan dan mungkin memerlukan waktu sebelum diperkenalkan ke pasar. Namun, langkah ini menunjukkan bahwa Huawei tidak hanya fokus pada peluncuran produk, tetapi juga pada pengembangan teknologi yang dapat memberikan nilai tambah bagi pengguna.

Inovasi ini menjadi semakin menarik setelah Huawei sebelumnya meluncurkan smartwatch dengan berbagai fitur unik, seperti Huawei Watch D yang mampu mengukur tekanan darah tanpa memerlukan kalibrasi dengan alat tradisional. Paten sensor sidik jari 3D ini juga diharapkan dapat terintegrasi dengan sistem operasi HarmonyOS 5.0 yang baru, yang menawarkan perombakan antarmuka yang signifikan.

Dengan berbagai inovasi yang terus dikembangkan, Huawei tampaknya sedang menyiapkan smartwatch generasi berikutnya yang tidak hanya tampil modern tetapi juga mengedepankan fungsionalitas dan kenyamanan bagi penggunanya. Waktu akan memberi tahu seberapa efektif implementasi teknologi ini di pasar. Bila sukses, Huawei bisa memberdayakan smartwatch mereka dengan fitur intuitif yang menjadikan pengalaman pengguna semakin menarik.

Exit mobile version