Dalam bulan Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah, khususnya pada sepuluh malam terakhir yang dikenal dengan malam Lailatul Qadar. Dikenal sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan, malam ini menjadi waktu yang sangat istimewa untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, pertanyaan yang sering muncul adalah mengenai hukum berhubungan suami istri di malam tersebut. Bolehkah pasangan yang sudah menikah melakukan hubungan intim pada malam Lailatul Qadar?
Menurut kitab "Membumikan Al Qur’an" karya Prof Quraish Shihab, malam Lailatul Qadar memiliki tiga makna: penetapan, kemuliaan, dan sempit. Makna sempit merujuk pada banyaknya malaikat yang turun ke bumi untuk mengatur segala urusan makhluk-Nya. Oleh karena itu, moment ini sangat kaya akan pahala bagi mereka yang beribadah dengan sungguh-sungguh.
Dari sejumlah hadis dan tafsir, jelas bahwa berhubungan suami istri di malam Lailatul Qadar adalah diperbolehkan. Firman Allah dalam Al-Qur’an, Surah Al-Baqarah ayat 187 menjelaskan, “Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan istri-istri kamu…” Ayat ini menunjukkan bahwa hubungan seksual dalam konteks pernikahan diperbolehkan pada malam hari selama bulan Ramadhan, termasuk malam Lailatul Qadar.
Meskipun demikian, banyak ulama menyarankan agar umat Islam memfokuskan diri pada ibadah lain di sepuluh malam terakhir Ramadhan. Banyak yang berpendapat bahwa tindakan menunda hubungan intim demi ibadah adalah langkah yang lebih baik dalam meraih keutamaan malam tersebut. Rasulullah SAW sendiri dikenal sering meningkatkan ibadahnya di malam-malam terakhir Ramadhan. Dalam sebuah hadis, Aisyah ra. berkata bahwa Nabi Muhammad SAW mengencangkan sarungnya, yang diartikan sebagai usaha untuk menjauhi istri dan meningkatkan fokusnya pada ibadah.
Ada banyak alasan mengapa umat Muslim perlu prioritaskan ibadah di malam Lailatul Qadar. Berikut adalah beberapa poin penting yang menjadi dasar anjuran tersebut:
-
Pahala yang Besar: Malam Lailatul Qadar merupakan waktu di mana pahala ibadah dilipatgandakan. Dalam Al-Qur’an, Allah menekankan betapa mulianya malam ini.
-
Kesempatan untuk Mendapatkan Ampunan: Memanfaatkan malam ini dapat menjadi sarana untuk memperoleh ampunan dan rahmat dari Allah SWT.
-
Memperkuat Hubungan Spiritual: Dengan beribadah lebih intens di malam ini, individu dapat merasakan kedekatan yang lebih dengan Allah.
-
Menghidupkan Tradisi Rasulullah: Mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW yang lebih mengutamakan ibadah pada malam-malam terakhir Ramadhan.
- Mendapatkan Keberkahan: Malam ini juga menjadi waktu untuk mengharapkan keberkahan dalam hidup, baik di dunia maupun di akherat.
Dengan latar belakang ini, meskipun berhubungan suami istri di malam Lailatul Qadar sah dan boleh dilakukan, banyak tokoh agama mendorong umat untuk lebih aktif dalam beribadah. Satu malam yang penuh makna dan keutamaan ini seharusnya dimanfaatkan untuk meraih sebanyak mungkin pahala. Oleh karena itu, memahami hukum dan anjuran ini sangat penting bagi pasangan yang ingin mendapatkan manfaat penuh dari malam yang agung ini.