Aplikasi gaya hidup Muslim, Muslim Pro, bersiap menyambut bulan suci Ramadan 2025 dengan meluncurkan kampanye bernama ‘40 Days of Deen’ di Indonesia. Kampanye ini dirancang untuk mendukung perjalanan spiritual umat Muslim selama Ramadan dan seterusnya. Hal ini diungkapkan oleh Group Managing Director & CEO Bitsmedia, Nafees Khundker, dalam konferensi pers yang berlangsung pada Rabu, 12 Februari 2025.
Dalam program ini, Muslim Pro memperkenalkan dua fitur inovatif yaitu Deen Mode dan Ummah Pro. Fitur Deen Mode menawarkan alat untuk menghitung mundur waktu untuk ibadah penting seperti waktu berbuka puasa, salat malam, dan salat subuh. “Fitur ini dikembangkan berdasarkan permintaan pengguna agar lebih interaktif selama Ramadan,” jelas Khundker. Dengan adanya fitur ini, diharapkan pengguna dapat menjaga jadwal ibadah mereka tetap tepat waktu.
Sebagai pelengkap Deen Mode, Muslim Pro juga menghadirkan Ummah Pro, sebuah platform komunitas yang memungkinkan pengguna untuk saling terhubung, berbagi panduan agama, dan saling mendoakan. “Fitur ini diharapkan dapat memperkuat ukhuwah di kalangan umat Muslim seluruh dunia, sehingga menjadi sarana interaksi penuh makna dan mendukung satu sama lain,” tambahnya.
Mengapa Muslim Pro memilih untuk meluncurkan program selama 40 hari? Menurut Khundker, angka 40 memiliki makna penting dalam Islam dan juga berdasar pada penelitian yang menunjukkan bahwa manusia membutuhkan waktu 40 hari atau lebih untuk membangun sebuah kebiasaan. “Kebanyakan dari kita menjadi soleh hanya saat bulan puasa, tetapi setelah lebaran sering kali disiplin kita menurun. Dengan program ini, Muslim Pro ingin membantu membangun kebiasaan baik dalam beribadah yang dapat berlanjut setelah lebaran,” terangnya.
Selain fitur Deen Mode dan Ummah Pro, Muslim Pro juga mengembangkan fitur Journal yang membantu pengguna mencatat perjalanan mental dan spiritual mereka selama Ramadan. Fitur ini dapat digunakan untuk mencatat puasa harian, salat, serta merefleksikan keadaan dan pencapaian ibadah, bahkan memungkinkan pengguna untuk mengunggah foto harian dan membagikan pengalaman mereka di media sosial. Di akhir Ramadan, aplikasi ini akan memberikan ringkasan personal tentang perkembangan spiritual pengguna, menjadikan pengalaman Ramadan lebih bermakna.
Tidak hanya berfokus pada aspek digital, Muslim Pro juga berkolaborasi dengan Kispray Kasturi untuk mengadakan kajian offline di Jakarta. Kajian perdana akan diadakan pada Minggu, 16 Februari 2025, menampilkan Habib Husein Ja’far dengan tema ‘Glow Up Qalbu: Cultivating Positive Habits During Ramadan’. Hal ini menunjukkan bahwa Muslim Pro berkomitmen untuk menghadirkan pengalaman komprehensif bagi penggunanya, baik secara online maupun offline.
Dengan berbagai fitur dan kegiatan yang ditawarkan, Muslim Pro sejatinya berupaya untuk mendorong umat Muslim agar lebih disiplin dalam menjalankan ibadah selama Ramadan dan terus melanjutkannya setelah bulan suci berakhir. Fitur-fitur yang dirancang untuk interaksi, pengingat, dan pencatatan perjalanan spiritual ini diharapkan bisa memberi dampak positif bagi penggunanya, sehingga pengalaman spiritual dapat terus berkembang dan tidak terhenti setelah lebaran.
Penggunanya di Indonesia diharapkan dapat merasakan perubahan nyata dalam kualitas ibadah mereka dengan bantuan fitur yang disediakan. Menjelang Ramadan, dukungan dari aplikasi ini dapat menjadi alternatif bagi umat Muslim untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, serta membina hubungan yang lebih harmonis antar sesama di tengah masyarakat.