Jepang Temukan Cara Unik Menghibur Ikan Mola-mola Kesepian

TOKYO – Sebuah penemuan unik dan inovatif terjadi di Jepang ketika akuarium Kaikyokan di Shimonoseki berhasil menemukan cara untuk menghibur ikan mola-mola yang mengalami kesepian akibat penutupan fasilitas untuk renovasi. Ikan mola-mola yang menjadi pusat perhatian pengunjung, yang beratnya mencapai 28 kg, menunjukkan tanda-tanda stres setelah kehilangan interaksi manusia yang biasanya terjadi setiap hari.

Penutupan akuarium yang dimulai pada bulan Desember berdampak signifikan pada perilaku ikan tersebut. Para staf akuarium awalnya mengira bahwa ikan mola-mola yang biasa menikmati makanan berupa ubur-ubur ini mengalami gangguan kesehatan, seperti infeksi parasit atau masalah pencernaan. Namun, mereka kemudian menyadari bahwa perubahan perilaku yang terjadi mungkin disebabkan oleh hilangnya keberadaan pengunjung yang sebelumnya menjadi bagian integral dari rutinitas harian ikan tersebut.

Dalam upaya untuk meredakan stres ikan mola-mola, staf akuarium mengeluarkan ide kreatif dengan memasang potongan kardus besar yang menggambarkan “pengunjung” manusia lengkap dengan pakaian. Langkah ini ternyata sangat efektif; hanya dalam satu hari, ikan mola-mola itu kembali menunjukkan nafsu makannya dan melanjutkan kebiasaan makan secara normal.

Menurut Mai Kato, salah satu anggota staf di akuarium tersebut, ikan mola-mola sudah menjadi salah satu daya tarik utama pengunjung. Ia menambahkan bahwa ikan ini cukup aktif dan penasaran, sering mendekati pengunjung saat mereka berada di dekat tangki. “Saya berharap banyak orang tertarik pada ikan mola-mola, dan ketika pekerjaan renovasi selesai, saya ingin pengunjung melambaikan tangan ke arah ikan mola-mola di depan akuarium,” ungkap Kato.

Stres pada ikan mola-mola ini telah menjadi perhatian serius baik bagi staf akuarium maupun para ahli. Seperti yang dijelaskan oleh seorang pakar dalam interview dengan surat kabar Mainichi Shimbun, “Mungkin ia menjadi sepi karena tiba-tiba tidak ada pengunjung, yang mungkin menyebabkan masalah kesehatannya.” Penemuan ini juga menggarisbawahi pentingnya interaksi antara hewan dan pengunjung dalam konteks akuarium.

Tindakan kreatif yang dilakukan oleh staf Kaikyokan ini mendapatkan pujian dan menunjukkan bagaimana perhatian dapat diberikan kepada makhluk hidup dalam pengaturan yang tidak biasa. Solusi ini juga mencerminkan keinginan untuk menjaga kesehatan mental dan fisik ikan mola-mola, yang meskipun merupakan hewan, tetap memerlukan interaksi sosial untuk berperilaku secara normal.

Fenomena ini memberikan pandangan baru tentang bagaimana akuarium dan lembaga konservasi dapat menerapkan pendekatan inovatif dalam menjaga kesejahteraan hewan sehingga mereka tetap berada dalam kondisi baik selama periode ketika pengunjung tidak dapat hadir. Dengan menggunakan bahan sederhana seperti kardus, mereka mampu menemukan cara efektif untuk menghadapi tantangan yang dihadapi oleh ikan mola-mola.

Kreativitas yang ditunjukkan oleh staf akuarium Kaikyokan membuktikan bahwa meskipun tantangan muncul, solusi inovatif dapat ditemukan dengan mempertimbangkan kebutuhan hewan yang dirawat. Keberhasilan interaksi ini tidak hanya berdampak positif pada ikan mola-mola itu sendiri, tetapi juga menginspirasi orang lain di seluruh dunia untuk memikirkan kembali cara mereka berinteraksi dengan kehidupan laut. Ketika renovasi selesai, diharapkan ikan mola-mola akan kembali menjadi bintang di akuarium dan menjadi simbol keberhasilan pendekatan baru dalam merawat hewan yang merasa kesepian.

Exit mobile version